Rabu, 26 November 2014
"Aku ingin menulis, menyusun setiap kata yang terangkai dalam pikiran.
Manghayalkan setiap keinginan itu akan terwujud dengan pasti.
Faktanya, diri hanya di sibukkan dengan aktivitas keras,
mengajarkan diri untuk tidak bermanja-manja.
Memaksakan otak untuk terus bekerja.
dan tak jarang otak hanya merespon untuk termenung, memikirkan "kapan aku menulis ?"
"kapan aku terbebas dari duniaku yang membuat hati ini dalam kegelapan ?"
"kapan aku dapat berlari seperti angin tanpa melihat lelah ini ?"
"kapan itu terjadi ?"
Jangan Sepelekan Harapan
Manusia hidup dan berjuang karena punya harapan.
Harapan ibarat sebuah roda penggiat yang membuat manusia mau menjalani hidup dengan penuh semangat.
Sepahit apapun hidup yang dijalani, meski dari sejak kecil sekalipun.
Pasti ada harap untuk kehidupan yang lebih baik suatu saat nanti. Segelap apapun masa lalu yang dijalani, tak akan pernah ada rasa putus asa selama ada harap akan terbitnya mentari.
Sepanjang apapun kemarau yang melanda, selalu ada semangat menanti hujan yang memberi kesejukan di tengah gersangnya alam.
Itulah yang disebut harapan.
Harapan ibarat sebuah roda penggiat yang membuat manusia mau menjalani hidup dengan penuh semangat.
Sepahit apapun hidup yang dijalani, meski dari sejak kecil sekalipun.
Pasti ada harap untuk kehidupan yang lebih baik suatu saat nanti. Segelap apapun masa lalu yang dijalani, tak akan pernah ada rasa putus asa selama ada harap akan terbitnya mentari.
Sepanjang apapun kemarau yang melanda, selalu ada semangat menanti hujan yang memberi kesejukan di tengah gersangnya alam.
Itulah yang disebut harapan.
Karena itu, jangan pernah sepelekan harapan yang ada di hatimu. Pupuklah dan terus rawat harapanmu, agar hidup yang kau jalani lebih termotivasi.
Jangan pernah pula kamu sepelekan harapan orang lain yang kamu dengar.
Karena dengan harapan orang hidup lebih bernyawa.
Dengan harapan pula seseorang merasa hidupnya bermakna.
Jangan pernah pula kamu sepelekan harapan orang lain yang kamu dengar.
Karena dengan harapan orang hidup lebih bernyawa.
Dengan harapan pula seseorang merasa hidupnya bermakna.
By : Setia Furqan Kholid
Langganan:
Postingan (Atom)