DIKTAT
Untuk memenuhi tugas Ilmu Pengeahuan Budaya Dasar
Dosen : Aep Saepuloh, M.Si.

Disusun :
Nama : Nurillah Novia Hermaniawati
NIM : 1147020048
Kelas : Biologi 1.B
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014
BAB I
LATAR BELAKANG ISBD DAN RUANG LINGKUP ISBD
A. Latar
Belakang Ilmu Sosial Dasar
Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan tinggi
yaitu banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan Indonesia oleh
sejumlah cendekiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial, dan kebudayaan.
Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau kolonial, dan masih merupakan
warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik
balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini
bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi
"tukang-tukang" yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi,
perdagangan, teknik, dan keahlian lain, dengan tujuan mengeksploitasi kekayaan
negara. Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang
berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam sehingga wawasannya sempit. Padahal
sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antar disiplin ilmu diperlukan
dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.
Latar belakang lainnya, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang
"elite" bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan
masyarakat, dan tidak mengenali dimensi-dimensi lain di luar disiplin
keilmuannya. Perguruan tinggi seolah-olah menara gading yang banyak
menghasilkan sarjana-sarjana "tukang" yang tidak mau peka terhadap
denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat. Pendidikan tinggi
hanya dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan
di bidang tertentu saja. Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan
tinggi diharapkan mempunyai tiga kemampuan, yaitu personal, akademis dan
profesional.
1.
Kemampuan personal
Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan
sikap yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai
agama, masyarakat, pancasila serta pandangan luas terhadap berbagai masalah
masyarakat Indonesia.
2.
Kemampuan akademik
Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun
tulisan dan mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki
kemampuan untuk mengedintifikasi dan merumuskan masalah yang sedang dihadapi.
3.
Kemampuan profesional
Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dan
mereka diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam
profesinya.
Sejalan
dengan harapan di atas, Ilmu Sosial Dasar bertujuan untuk :
a.
Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian agar memperoleh wawasan
pemikiran yang lebih luas.
b.
Memahami dan menyadari kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah yang ada
di dalam masyarakat.
c.
Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap ikut serta dalam usaha-usaha
menanggulanginya.
d.
Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu
bersifat kompleks dan kita hanya dapat mendekatinya serta mempelajarinya secara
kritis dan interdisipliner.
e.
Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat
berkomunikasi dengan mereka dalam rangka menanggulangi masalah-masalah sosial
yang terjadi di dalam masyarakat.
Peran
ilmu sosial dasar adalah:
Ø mempunyai
pandangan tentang cara bersosialisasi dengan masyarakat dalam ruang lingkup
yang lebih luas,
Ø menambah
wawasan tentang hidup bermasyarakat dengan baik
Ø lebih
mengerti tentang keadaan alam dan jalan pikiran manusianya,
Ø memahami
ilmu sosial yang menunjang kehidupan bersosialisasi,
Ø pandangan
hidup selanjutnya menjadi lebih terarah,
Ø mengetahui
cara hidup sebagai mahluk sosial,
Ø lebih
mencintai alam dan mengerti arti sejarah,
Ø menjadi
lebih mengerti masalah yang terjadi di masyarakat dan dapat membantu
menyelesaikan masalah sosial.
Ø dapat
memanfaatkan ilmu-ilmu yang ada dalam ilmu sosial dasar untuk kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat
Ø membangkitkan
rasa ikut serta dalam menyelesaikan masalah sosial.
Ø memudahkan
beradaptasi dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas
Ø membantu
perkembangan cara pola pikir dalam menyikapi masalah
B. Ruang
Lingkup Pembahasan Ilmu Sosial Dasar
Ada dua masalah yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ilmu sosial dasar, yaitu :
a.
Ada berbagai aspek pada kenyataan yang merupakan suatu masalah sosial. Biasanya,
masalah sosial dapat ditangggapi dengan pendekataan yang berbeda-beda oleh
bidang- bidang pengetahuan keahlian yang berbeda-beda pula, baik sebagai
pendekatan tersendiri, mapupun gabungan (antar bidang).
b.
Adanya berbagai golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang
masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan
pola-pola tingkah laku sendiri, tetapi memilki banyak persamaan kepentingan
kebutuhan serta persamaaan dalam pola-pola pemikran dan tingkah laku yang menyebabkanadanya
pertentangan maupun hubungan-hubungan setia kawan dan kerja sama dalam
masyarakat itu.
ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan
masyarakat dan studi lembaga-lembaga sosial. Kelompok yang pertama
terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedang kelompok yang kedua
terdiri atas ekonomi dan politik.
Sasaran studi ISD adalah aspek-aspek yang paling dasar yang ada
dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah-masalah yang
terwujud dari padanya.
Materi pembahasan dalam ISD terdiri atas masalah-masalah sosial.
Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita
dapat mengindentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep
sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran ISD dapat dibedakan
ke dalam tiga pembahasan yaitu,
Ø Kenyataan-kenyataan
sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan
masalah sosial tertentu.Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi
secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar
belakang disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam ISD kita menggunakan
pendekatan interdisiplin/multidisiplin.
Ø Konsep-konsep
sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial yang
dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk
mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial.
Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman”
dan kosep “Kesatuan sosial”.
BAB II
A. Pengertian Manusia
Secara bahasa, manusia
berasal dari kata“manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang). Secara istilah, manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah
fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan
suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang
dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang
berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi),
horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.
B. Pengertian Budaya dan Kebudayaan
Kebudayaan berasal
dari kata Sansekerta “Buddhayah “ , yang merupakan bentuk jamak dari kata
“Buddhi” yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat
diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budhi atau akal”. Daya dari
budi yang berupa cipta, karsa dan rasa.
Culture, merupakan istilah
bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin
“colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan (Mengolah tanah atau bertani).
Dari asal arti tersebut yaitu “colere” kemudian “culture” diartikan sebagai
segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam. Kebudayaan
adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya
tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk
menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya
sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha
menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang
gelar manusia berbudaya.
Berbudaya merupakan kelebihan manusia dibanding mahluk lain. Manusia adalah
makhluk yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola bumi. Oleh karena itu manusia
harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka
bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai
kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi
kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan akal budi untuk
menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan
Dengan berbudaya, manusia dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan
hidupnya. Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam sejarah kehidupan
manusia yang dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya yang
mampu mendukungnya. Banyak pengertian tentang budaya atau kebudayaan. Kroeber
dan Kluckholn (1952) menginventarisasi lebih dari 160 definisi tentang
kebudayaan, namun pada dasarnya tidak terdapat perbedaan yang bersifat prinsip
Berbeda dengan binatang, tingkah laku manusia sangat fleksibel. Hal ini
terjadi karena kemampuan dari manusia untuk belajar dan beradaptasi dengan apa
yang telah dipelajarinya. Sebagai makhluk berbudaya, manusia mendayagunakan
akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya maupun bagi
masyarakat demi kesempurnaan hidupnya.
Kebudayaan mencerminkan tanggapan manusia terhadap kebutuhan dasar
hidupnya. Manusia berbeda dengan binatang, bukan saja dalam banyaknya
kebutuhan, namun juga dalam cara memenuhi kebutuhan tersebut. Kebudayaanlah
yang memberikan garis pemisah antara manusia dan binatang .
Ketidakmampuan manusia untuk bertindak instingtif diimbangi oleh kemampuan
lain yakni kemampuan untuk belajar, berkomunikasi dan menguasai objek-objek
yang bersifat fisik. Kemampuan untuk belajar dimungkinkan oleh berkembangnya
inteligensi dan cara berfikir simbolik. Terlebih lagi manusia mempunyai budi
yang merupakan pola kejiwaan yang di dalamnya terkandung dorongan-dorongan
hidup yang dasar, insting, perasaan, dengan pikiran, kemauan dan hubungan yang
bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan memberi penilaian terhadap obyek
dan kejadian.
Hakikat kodrat manusia itu adalah :
1) sebagai individu yang berdiri sendiri
(memiliki cipta, rasa, dan karsa).
2) sebagai makhluk sosial yang terikat kepada
lingkungannya (lingkungan sosial, ekonomi, politik, budaya dan alam), dan
3) sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Perbuatan-perbuatan baik manusia haruslah sejalan dan sesuai dengan hakikat
kodratinya.
Hakikat kodrati manusia tersebut mencerminkan kelebihannya dibanding mahluk
lain. Manusia adalah makhluk berpikir yang bijaksana (homo sapiens), manusia
sebagai pembuat alat karena sadar keterbatasan inderanya sehingga memerlukan
instrumen (homo faber), manusia mampu berbicara (homo languens), manusia dapat
bermasyarakat (homo socious) dan berbudaya (homo humanis), manusia mampu
mengadakan usaha (homo economicus), serta manusia berkepercayaan dan beragama
(homo religious), sedangkan hewan memiliki daya pikir terbatas dan benda
mati cenderung tidak memliki perilaku dan tunduk pada hukum alam.
Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan
pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus
mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Pendidikan sebagai
hasil kebudayaan haruslah dipandang sebagai “motivator” terwujudnya kebudayaan
yang tinggi. Selain itu pendidikan haruslah memberikan kontribusi terhadap
kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai manfaat bagi manusia
itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya.
Kebudayaan yang diciptakan dan dimiliki oleh manusia mencerminkan pribadi
manusia sebagai mahluk ciptaan yang paling sempurna diantara yang lainnya.
Kebudayaan yang terus berkembang di kehidupan bermasyarakat dapat menjadi suatu
tolak ukur dalam melihat betapa berbudayanya masyarakat di dalam suatu Negara.
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara
akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula
pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena
kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.
C. Problematika Kebudayaan
Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup
manusia sebagai pemilik kebudayaan, dan adanya budaya dari luar yang teradang
kita langsung menerima dan menerapkan pada diri dan kehidupan kita tanpa
berfikir panjang dengan resiko efek ke kebudayan kita sendiri. Ini lah beberapa
contoh problematika kebudayaan:
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan.
Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya
pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena kuatnya
kepercayaan sekelompok orang dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka tertutup
pada dunia luar dan tidak mau menerima pemikiran-pemikiran dari luar walaupun
pemikiran yang baru ini lebih baik daripada pemikiran mereka. Sebagai contoh
dapat kita lihat bahwa orang jawa tidak mau meninggalkan kampung halamannya
atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup mereka umumnya miskin.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut
pandang.
Hambatan budaya yang
berkaitan dengan perbedaan presepsi dan sudut pandang ini dapat terjadi antara
masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat banyak
masyarakat yang tidak setuju dengan program KB yang dicanangkan pemerintah yang
salah satu tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan penduduk, karena
masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana
alam sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran
penduduk bahwa ditempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara dibandingkan
dengan hidup mereka ditempat yang lama.
Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai
sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Atau dapat pula diartikan sebagai
masyarakat yang santun dan telah maju tingkat kehidupan lahir batinnya. Segala
sesuatu yang dinilai maju dalam aspek kehidupan lahir batin suatu masyarakat
perlu selalu dipelihara dan dikembangkan, walaupun perlu dipahami bahwa
beberapa nilai yang dianut masyarakat selalu berubah atau berkembang. Dalam
proses estafet antar generasi selalu terdapat friksi, disamping adanya pengaruh
globalisasi atau segala aspek kehidupan yang padat menimbulkan gangguan dan
peluang untuk mangembangkan peradaban masyarakat. Tingkat peradaban suatu
masyarakat bangsa dapat diukur atau diklasi – fikasikan dengan berbagai cara.
Pada umumnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan sosial,
ekonomi, meliputi berbagai fasetnya dengan menggunakan indikator-indikator
sosial dan ekonomi.
D. Globalisasi Sebagai Fenomena dalam Peradaban
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang
bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan
bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi
dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan
berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam
upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi
sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi
semua bangsa dan masyarakat internasional. Dengan didukung teknologi komunikasi
dan transportasi yang canggih, dampak globalisasi akan sangat luas dan
kompleks. Akibatnya, akn mengubah pola pikir, sikap, dan tingkah laku manusia.
Hal seperti ini kemungkinan dapat mengakubatkan perubahan aspek kehidupan yang
lain, seperti hubungan kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangsaan, atau secara
umum berpengaruh pada sistem budaya bangsa.
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi
dan politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam
perpolitikan negara-negara berkembang yang ditandai menguatnya ide kebebaan dan
demokrasi. Pengaruh globalisasi dibidang politik, antara lain membawa
internasionalisasi dan penyebaran pemikiran serta nilai-nilai demokratis
termasuk didalamnya hak asasi manusia.
Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya kapitalisme
dan pasar bebas. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tumbuhnya
perusahaan-perusahaan transnasional yang beroperasi tanp mengenal batas-batas
negara. Kapitalisme juga menuntut adanya ekonomi pasar yang lebih bebas untuk
mempertinggi asas manfaat, kewiraswastaan, akumulasi modal, membuat keuntungan,
serta manajemen yang rasional.
Pengaruh globalisasi terhadap sosila budaya akan masuknya nilai-nilai dari
peradaban lain. Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai sosial budaya
suatu bangsa yang menjadi jati dirinya. Pengaruh ini semakin lancar dengan
pesatnya media informasi dan komunikasi, seperti televisi, komputer, satelit,
internet, dan sebagainya.
Globalisasi juga memeberikan dampak terhadap pertahanan dan keamanan
negara. Menyebarnya perdagangan dan industri di seluruh dunia akan meningkatkan
kemungkinan terjadinya konflik kepentingan dan dapat mengganggu keamanan
bangsa.
E. Peradaban Di Indonesia
Problematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi
diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting-
kehidupan sosial. Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi
transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural
seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan
kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari
khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Dengan teknologi
informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak
alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih
menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan
televisi,masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat
mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.
Hal ini menyebabkan terpinggirkannya kesenian asli Indonesia. Misalnya saja
kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang
Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat
disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional
Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu
agen penanaman nilai-nilai moral yang baik.. Contoh lainnya adalah kesenian
Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini
tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil
dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi.
Kehidupan sosial juga merupakan salah satu unsur pembentuk peradaban yang
banyak dipengaruhi oleh globalisasi. Dimensi nilai dalam kehidupan yang
sebelumnya berdasarkan pada konsep kolektifisme kini berubah menjadi
individualisme. Manusia tidak lagi merasa senasib, sepenanggungan dengan
manusia lainnya (seperti pada zaman perjuangan) dikarenakan perkembangan
teknologi dan informasi menuntut mereka untuk saling berkompetisi dalam
memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mendesak. Hal ini juga berdampak pada
berkurangnya kontak sosial antara sesama manusia dalam konteks hubungan
kemasyarakatan.
Contoh lain adalah kenyataan bahwa kebutuhan ekonomi semakin meningkat,
atau dengan kata lain masyarakat menjadi lebih konsumtif dan cenderung memiliki
gaya hidup hedonis yang lebih suka bersenang-senang.
Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan
punahnya suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya telah
“terkontaminasi” oleh pengaruh globalisasi. Contoh kasusnya ialah seperti yang
terjadi di Sumatera Barat. Di daerah ini sering kali kita temukan percampuran
bahasa (code mixing) yang biasanya dituturkan oleh anak muda di Sumater Barat,
seperti pencampuran Bahasa Betawi dan Minang dalam percakapan sehari-hari (kama
lu?, gak tau gua do,dan lain-lain). Hal ini jelas mengancam eksistensi bahasa
di suatu daerah.
F. Problematika Peradaban
1. Kemajuan IPTEK Bagi Peradaban Manusia
Secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara.
Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra
dan otak manusia.
Sedangkan
menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai”
keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi
dalam setiap bidang kegiatan manusia”Pengertian teknologi secara umum adalah:
1. Proses yang meningkatkan nilai tambah
2. Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan
kinerja
3. Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan
dan
digunakan
Sedangkan dampak adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh sesuatu. Jadi dampak
teknologi adalah akibat yang ditimbulkan oleh suatu teknologi, bisa akibat baik
bisa juga akibat buruk dalam kehidupan manusia.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan
aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati
banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam
dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk
menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan
untuk hal negatif. Karena itu pada makalah ini kami membuat dampak-dampak
positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan
manusia
2. Dampak Globalisasi Bagi Peradaban Manusia
a. Dampak Positif
1) Perubahan Tata Nilai dan Sikap adanya modernisasi dan globalisasi dalam
budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikapmasyarakat yang
semua irasional menjadi rasional
2) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya
ilmupengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam
beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
3) Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi
alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggihmerupakan salah satu usaha
mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
b. Dampak Negatif
Dampak negatif modernisasidanglobalisasiadalah
sebagai berikut.
1) Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan
masyarakatmelimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi
barang dengan banyak pilihan yang ada.
2) Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa
tidak lagimembutuhkanorang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa
mereka adalah makhluk sosial
3) Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia.Budayanegatif yang mulaimenggeser budayaasli adalah anak tidak
lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebasremaja,dan lain-lain.
4) Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitasmasyarakathanya ada beberapa individu yang
dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang
pemisah antara individudengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan
kesenjangansosial
BAB III
A. Hakekat
Manusia sebagai makhluk individu
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam
Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak,
sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak
terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari
kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu
sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani,
unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai
manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika
unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai
individu. Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur
fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak
ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata
masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan
antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa
individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak
lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang
dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan
(fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari
seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan
sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial,
merujuk pada lingkungan di mana seorang individu melakukan interaksi sosial.
Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan
kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan
kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang
dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang
saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan
perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi
bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian
situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi
mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia
menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan
karakteristik yang khas dari seseorang.
Individu dalam konsep sosiologi berarti manusia perorangan
sebagai lawan dari manusia berkelompok. Yang dimaksud manusia perorangan
bukanlah perorangan dalam jasmaniah tetapi dalam kerohanianya .
Kehadiran individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh
perilaku individu yang berusaha menempatkan dirinya dihadapan
individu-individu lainnya yang telah mempunyai pola perilaku sesuai dengan
norma-norma dan kebudayaan setempat merupakan bagiannya. Individu akan berusaha
menurut koentjaraningrat unsur-unsur kepriadian meliputi pengetahuan, persaan,
dan dorongan naluri.
Unsur dorongan naluri tidak kalah pentingnya untuk di pahami.
Dorogan naluri adalah sesuatu yang selalu ada pada setiap manusia atau dengan
kata lain merupakan sumber bahwa dari lahir dengan tanpa memperoleh pengetahuan
apapun sebelumnya.
Ada beberapa macam dorongan yang perlu diketahui yaitu :
1. Dorongan
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2. Dorongan
sex.
3. Dorongan
untuk mencari makan.
4. Dorongan
untuk berinteraksi dengan orang lain.
5. Dorongan
untuk meniru tingkah laku sesamanya.
6. Dorongan
untuk berbakti.
7. Dorongan
akan keindahan.
Proses dari indvidu untuk menjadi pribadi, tidak hanya didukung dan
dihambat oleh dirinya, tetapi juga didukung dan dihambat oleh kelompok sekitarnya.
B. Proses
Destruktif dan Konstruktif
Dalam proses untuk menjadi pribadi ini, individu dituntut untuk
menyesuaikan dengan lingkungan tempat ia berada. Lingkungan disini hendaknya
diartikan sebagai lingkungan fisik dan lingkungan psikis. Di dalam lingkungan
fisik, individu harus menyesuaikan dirinya dengan keadaan jasmaninya sedemikian
rupa untuk berhadapan dengan individu lain dengan keadaan jasmaninya yang sama
atau berbeda sama sekali.
Prasarana fisik yang sedemikian adanya harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang terdiri dari individu-individu yang menganut sistem yang lama.
Prasarana fisik yang sedemikian adanya harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang terdiri dari individu-individu yang menganut sistem yang lama.
Dalam hubungan dengan lingkungan, kita nanti akan melihat apakah
individu tersebut menyesuaikan dirinya secara alloplastis, yaitu individu di
sini secara aktif mempengaruhi dan bahkan sering mengubah lingkungannya. Atau
sebaliknya individu menyesuaikan diri secara padif (autoplastis), yaitu
lingkungan yang akan membentuk pribadi seseorang. Pada diri individu yang
destruktif kita jumpai kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan psikis
berlebihan.Biasanya mencari kepuasan temporal yang sering kali hanya
dinikmatinya sendiri, dan kalau mungkin hanya oleh segelintir individu-individu
lain yang menjadi kelompoknya, dan dalam melakukan ini, penampilannya akan
ditandai oleh tindakan yang semata- mata rasional kearah masa depan.
C. Kompromistis
dan Anti-Establishment
Sikap kompromis seseorang individu biasanya banyak disebabkan oleh
cara-cara yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organik maupun kebutuhan
psikologis. Sikap anti- establishment ini merupakan sikap individual yang
berlebihan dalam hal individu berintaraksi dengan lingkungannya. Hal ini sangat
erat kaitannya dengan usaha individu dalam pencarian identitas diri yang
bersifat psikologis (in the search for self identity). Sehingga dalam proses
pencarian, akan terlihat penggambaran mengenai waktu diri sendiri yang sangat
dominan.
Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat.
Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan
yang tidak terbatas. Kalian akan dapat melihat perubahan itu setelah
membandingkan keadaan pada beberapa waktu lalu dengan keadaan sekarang.
Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan
perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian,
sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.
C. Keluarga
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus
merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat .Keluarga merupakan sebuah grup
yang terbentuk dari perhimpunan laki-laki dan perempuan yang berlangsung lama
untuk menciptakan dan membesarkan anak anaknya. Jadi keluarga dalam bentuk yang
murni merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari suami istri dan anak
anak yang belum dewasa.
Fungsi
Keluarga
a. Fungsi
Hubungan Seksual
Mengenai fungsi seksual dalam keluarga dapat di kemukakan bahwa,
privilage seksual yang diberikan kepada dua orang suami istri. Itu memperkokoh
hubungan mereka didalam keluarga keluarga inti tersebut di dalam melaksanakan
fungsi seksual dalam keluarga, tiap-tiap masyarakat menyusun tata tertib
berdasarkan atas nilai nilai sosial budaya dan faktor kebutuhan biologis.
b. Fungsi
Ekonomi
Untuk kegiatan hidupnya keluarga harus mengusahakan penghidupannya.
Di dalam masyarakat yang sederhana, pembagian kerja dalam kerjasama ekonomi
dilakukan antara anggota keluarga. Tugas anggota keluarga dan kerjasama ekonomi
itu pada umumnya saling melengkapi. dan pembagian tugas serta pekerjaan yang di
lakukan oleh anggota-anggota keluarga seperti suami istri. Khususnya oleh para
wanita pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh faktor kebudayaan dari pada
kondisi fisik maupun psikologi.
c. Fungsi
Reproduksi
Dorongan dasar dari manusia untuk melangsungkan kehidupan jenisnya
menimbulkan basic needs untuk menimbulkan daya tarik seks, percintaan,
pengorbanan menimbulkan seksual yang kemudian dapat menghasilkan keturunan.
d. Fungsi
Edukasi
Dari lingkungan keluarga tersebut anak belajar berbahasa,
mengumpulkan pengertian pengertian dan menggunakan nilai nilai kebudayaan yang
berlaku. Dia akan dibebankan dalam keluarga pada masa kanak-kanak di sesuaikan
dengan daya tangkap dan sifat-sifat emosionalnya.
D. Masyarakat
Menurut WJs. Poerwodarmato masyarakat adalah pergaulan hidup
manusia dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan dan aturan tertentu. Sedangkan
menurut Linton, masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu-individu
yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama. Dalam waktu yang lama itu
kelompok manusia yang belum terorganisasi mengalami proses fundamental yaitu
adaptasi dan organisasi dari tingkah laku dari anggota-anggota.
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang
telah lama bertempat tinggal disuatau daerah tertentu dan mempunyai aturan yang
mengatur tata hidup mereka untuk menuju kepeda tujuan yang sama.
Unsur
Unsur Terbentuknya Masyarakat :
a. Harus
ada kelompok (perkumpulan) manusia dan harus bayak jumlahnya dan bukan
mengumpulkan binatang.
b. Telah
berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam daerah tertentu.
c. Adanya
aturan (undang-undang) yang mengatur mereka bersama.
Faktor Faktor Yang Mendorong Manusia Hidup
Bersama :
1) Adanya
dorongan seksual yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan atau jenisnya.
2) Adanya
kenyataan bahwa manusia itu adalah seibu tidak bisa atau sebegai makhluk lemah.
Karena itu mendesak atau mencari kekuatan bersama yang terdapat dalam
perserikatan dengan orang lain sehingga mereka berlindung bersama-sama dan
mengejar kebutuhan hidup sehari-hari.
3) Adanya
kesamaan keturunan, kesamaan teritorial, kesamaan nasib, kesamaan
keyakinan/cita cita serta kesamaan kebudayaan.
Jika
pembagian kerja bertambah kompleks suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat
semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antar kelompok masyarakat.
1) Kelompok
primer
Adalah
kelompok yang ditandai ciri-ciri saling mengenal antar anggota-anggotanya serta
kerja sama erat dan bersifat pribadi, sebagai salah satu hasil hubungan yang
erat dan bersifat pribadi adalah peleburan indiviu-individu dalam suatu
kelompok sehingga tujuan individu adalah tujuan kelompok.
2) Kelompok
Sekunder
Adalah
kelompok yang tidak saling mengenal dalam hubungan secara langsung.
E. Peranan
Manusia Sebagai Mahluk Sosial Dan Mahluk Individu
Sebagai mahluk hidup yang berada di muka bumi ini keberadaan
manusia adalah sebagai mahluk individu dan mahluk sosial, dalam arti manusia
senantiasa tergantung dan atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan demikian,
maka dalam kehidupan lingkungan sosial manusia senantiasa terkait dengan
interaksi antara individu manusia, interaksi antar kelompok, kehidupan sosial
manusia dengan lingkungan hidup dan alam sekitarnya, berbagai proses sosial dan
interaksi sosial, dan berbagai hal yang timbul akibat aktivitas manusia seperti
perubahan sosial.
Secara sosial sebenarnya manusia merupakan mahluk individu dan
sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan kehidupan
dalam masyarakat. Artinya setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan
kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan
pekerjaan, bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi,
politik dan bahkan beragama.
Namun demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai
atau mempunyai kesempatan yang sama. Akibatnya, masing-masing individu
mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang
menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi (ada si miskin dan si
kaya), sosial (warga biasa dengan pak RT, dll), politik (aktivis partai dengan
rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan tidak) bahkan individu atau
sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai
muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.
Berbagai kelompok sosial tumbuh seiring dengan kebutuhan manusia
untuk saling berinteraksi. Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia
membutuhkan norma-norma pengaturannya. Terdapat norrma-norma sosial sebagai
patokan untuk bertingkah laku bagi manusia di kelompoknya.
BAB IV
A.
Pengertian
Di kalangan para ahli sampai saat ini sering terjadi perbedaan
pendapat mengenai kedua istilah (kebudayaan dan peradaban) yang sering
dicampuradukkan itu bahkan pendapat di antar para ahli kadang-kadang
bertentangan satu sama lain:
· Bierns
De Hann.
Ø Peradaban
adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan tekhnik.
Ø Kebudayaan
adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih murni, yang
berada di atas tujuan yang praktis hubungan kemasyarakatan.
· Oswal
Spengl (1880-1936)
Ø Peradaban
adalah kebudayaan yang sudah mati
Ø Kebudayaan
adalah wujud dari seluruh kehidupan adat, industrial filsafat, dan sebagainya.
· Prof.
Dr. Koentjaraningrat
Ø Peradaban
adalah bagian dari kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian
Peradaban adalah merupakan tahapan tertentu dari kebudayaan
masyarakat tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan
oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang telah maju.
Suatu masyarakat yang telah mencapai tahapan peradaban tertentu,
berarti telah mengalami evolusi kebudayaan yang lama dan bermakna sampai tahap
tertentu yang diakaui tingkat IPTEK dan unsur budaya lainnya.Dengan demikian,
masyarakat tersebut dapat dikatakan telah mengalami proses perubahan social
yang berarti, sehingga taraf kehidupannya makin kompleks. Atau dengan kata
laintelah memasuki tahapan atau tingkatan peradaban tertentu.
B.
Hakikat Hidup Manusia
Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi, sebagai makhluk
Tuhan, individu dan social budaya. Yang saling berkaitan dimana kepada Tuhan
memiliki kewajiban untuk mengabdi kepada Tuhan, sebagai individu harus memenuhi
segala kebutuhan pribadinya dan sebagia mahluk social budaya harus hidup
berdampingan dengan orang lain dalam kehidupan yang selaras dan saling
membantu.
Sebagai makhluk social manusia akan hidup bersama dengan manusia
lain yang akan melahirkan suatu bentuk kebudayaan. Karena kebudayaan itu sendiri
di peroleh manusia dari proses belajar :
Ø Melalui
pengalaman hidup saat menghadapi lingkungan
Ø Melalui
pengalaman hidup sebagai makhluk sosial
Ø Melalui
komunikasi simbolis (benda,tubuh,gerak)
Hakikat
manusia adalah sebagai berikut :
Ø Makhluk
yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
Ø Individu
yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan social yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif
mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
Ø Makluk
yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.
Ø Individu
yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain, dan membuat dunia yang lebih baik untuk
ditempati.
Ø Suatu
keadaan yang berpotensi yang perwujutannya merupakan ketakdugaan dengan potensi
yang tak terbatas.
Ø Makhluk
Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.
Ø Individu
yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan social, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di
dalam lingkungan social.
C.
Peradaban Dan Perubahan Sosial
1.
Pengertian
dan cakupan perubahan sosial
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap
masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan
menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada di dalam
masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai
fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
Perubahan sosial, yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat
atau dalam hubungan interaksi, yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Kebalikannya
masyarakat yang tidak berani melakukan perubahan-perubahan, tidak akan dapat
melayani tuntutan dan dinamika anggota-anggota yang selalu berkembang kemauan
dan aspirasinya.
Cara yang paling sederhana untuk memahami terjadinya perubahan
sosial dan budaya adalah membuat rekapitulasi dari semu perubahan yang terjadi
dalam masyarakat sebelumnya. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat
dianalisis dari berbagai segi :
Ø Kearah
mana perubahan dalam masyarakat bergerak (direction of change) bahwa perubahan
tersebut meninggalkan factor yang diubah.
Ø Bagaimana
bentuk dari perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam
masyarakat.
2. Teori
dan Bentuk Perubahan Sosial
a) Teori
Sebab-Akibat (Causation Problem)
Beberapa
factor dikemukakan oleh para ahli untuk menerangkan sebab-sebab perubahan
sosial yang terjadi, beberapa pendekatan sebagai berikut :
· Analisis
Dialektis
Analisis
perubahan sosial yang menelaah syarat-syarat dan keadaan yang mengakibatkan
terjadinya perubahan dalam satu system masyarakat. Perubahan yang terjadi
sering menimbulkan akibat-akibat yang tidak diharapkan sebelumnya bahkan sampai
menimbulkan konflik. Konflik ini dapat mendorong terjadinya perubahan sosial
yang lebih lanjut, meluas dan mendalam. Hal ini dicemaskan oleh Hegell
Marksebagai analektika artinya thesis antisynthesis.
· Teori
Tunggal mengenai perubahan Sosial
Teori
tunggal menerapkan sebab-sebab perubahan sosial, atau pola kebudayaan dengan
menunjukkan kepada satu factor penyebab. Teori tunggal
maupundeterministic menurut Soerjono Soekanto (1983) tidak bertahan
lama-lama, timbulnya pola analisis yang lebih cermat dan lebih didasarkan
fakta.
b) Teori
Proses atau Arah Perubahan Sosial
Walaupun
berbeda namun pada dasarnya sama, mempunyai asumsi bahwa sejarah manusia
ditandai adanya gejala pertumbuhan.
· Teori
Evolusi Unlinier (Garis Lurus Tunggal)
Teori
ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai
dengan tahapan tertentu, semula dari bentuk sederhana kemudian yang komplek
sampai pada tahap yang sempurna. Pelopor teori ini adalah August
Comte dan Herbert Spenser.
· Teori
Multilinear
Teori
ini pada artinya menggambarkan suatu metodologi didasarkan pada suatu asumsi
yang mengatakan bahwa perubahan sosial atau kebudayaan didapatkan gejala
keteraturan yang nyata dan signifikan. Teori ini tidak mengenal hukum dan skema
apriori, tetapi teori ini lebih memperhatikan tradisi dalam kebudayaan dan dari
berbagai daerah menyeluruh meliputi bagian-bagian tertentu.
D.
Modernisasi
a. Konsep
Modernisasi
Modernisasi
masyarakat adalah suatu proses trasformasi yang mengubah:
· Di
bidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industry yang besar,
dimana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara masal.
· Di
bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada masyarakat
nasional dengan intergrasi yang baik.
Modernisasi
menimbulkan pembaruan dalam kehidupan. Oleh karena itu modernisasi sangat
diharapkan berlangsung di dalam masyarakat. Modernisasi menurut Cyriel
Edwin Black adalah rangkaian perubahan cara hidup manusia yang kompleks
dan saling berhubungan, merupakan bagian pengalaman yang universal dan yang
dalam banyak kesempatan merupakan harapan bagi kesejahteraan manusia.
Smith (1973),
modernisasi adalah proses yang di landasi dengan seperangkt rencana dan
kebijaksanaan yang di sadari untuk mengubah masyarakat kearah kehidupan yang
kontenporer yang menurut penilaian lebih maju dalam derajat kehormatan
tertentu.
b. Syarat-syarat
Modernisasi
Modernisasi
dapat terwujud melalui beberapa syarat, yaitu:
· Cara
berfikir ilmiah dalam kelas penguasa maupun masyarakat.
· System
administrasi Negara yang baik dan yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
· Adanya
system pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga
tertentu.
· Penciptaan
iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara
pengguanaan alat komunikasi massa.
· Tingkat
organisasi yang tinggi.
· Sentralisasi
wewenang dalam pelaksanaannya.
c. Ciri-ciri
modernisasi
Modernisasi
merupakan salah satu modal kehidupan yang ditandai dengan ciri-ciri:
· Kebutuhan
materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia.
· Kemajuan
teknologi dari industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferentsiasi,
dan akulturasi.
· Modernisasi
banyak memberiakan kemudahan bagi manusia.
· Berkat
jasanya, hampir semua keinginan manusia terpenuhi.
· Modernisasi
juga memberikan melahirkan teori baru.
· Mekanisme
masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaaan
yang berlebihan
· Kehidupan
seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk kejayaan.
E.
Peradaban Indonesia Di Tengah Modernisasi Dan Globalisasi
Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu yang pasti
terjadidan sulit di kendalikan, terutama karena begitu cepatnya informasi yang
masuk keseluruh belahan dunia, hal ini membawa pengaruh bagi seluruh bngsa di
dunia termasuk bangsa Indonesia. Dinding pembatas antar bangsa menjadi semakin
terbuka bahkan mulai hanyut oleh arus perubahan oleh karena itu bangsa
Indonesia menghadapi kewajiban ganda ,yaitu di satu pihak melestarikan warisan
budaya bangsa dan di pihak lain membangun kebudayaan nasional yang modern.
Tujuan akhir dari kedua usaha atau kewajiban ini adalah masyarakat
modern yang tipikal Indonesia, masyarakat yang tidak hanya mampu membangun
dirinya sederajat dengan bangsa lain, tetapi juga tangguh menghadapi tantanggan
kemerosotan mutu lingkunganhidup akibat arus ilmu dan teknologi modern maupun
menghadapi tren global yang membawa daya tarik kuat ke arah pola hidup yang
bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa. (indra siswarini, makalah,
2006:16)
1.
Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah
suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling
berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang
melintasi batas Negara. Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki
hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan
antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas
suatu negara menjadi semakin sempit.
Menurut asal katanya,
kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.
Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu
(benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa
dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali
sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana
orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau
proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara
di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru
atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi
dan budaya masyarakat.
2. Dampak Globalisasi
a.
Dampak positif
Globalisasi :
1.
Mudah memperoleh
informasi dan ilmu pengetahuan
2.
Mudah melakukan
komunikasi
3.
Cepat dalam bepergian (
mobili-tas tinggi )
4.
Menumbuhkan sikap
kosmopo-litan dan toleran
5.
Memacu untuk meningkatkan
kualitas diri
6.
Mudah memenuhi
kebutuhan
7.
peranan pelaburan asing
(FDI) dalam mewujudkan pekerjaan dan mengurangkan kemiskinan di sebilangan
negara.
8.
peningkatan mobiliti
sosial pengukuhan kelas menengah.
9.
Komunikasi yang jauh
lebih mudah dan juga murah.
10.
peluang yang lebih luas
untuk menzahirkan simpati dan rasa keperimanusiaan mereka terhadap
mangsa-mangsa berbagai jenis bencana alam dan tragedi buatan manusia di seluruh
dunia.
b.
Dampak negatif Globalisasi:
1.
Informasi yang tidak
tersaring
2.
Perilaku konsumtif
3.
Membuat sikap menutup
diri, berpikir sempit
4.
Pemborosan pengeluaran
dan meniru perilaku yang buruk
5.
Mudah terpengaruh oleh
hal yang berbau barat
6.
kualitas alam
sekitar yang semakin merosot sebagai akibat terlalu mementingkan faktor
keuntungan.
7.
Pembangunan yang tidak
seimbang dan jurang perbezaan ekonomi yang semakin melebar antara
kawasan-kawasan di sesebuah negara dan antara sektor-sektor ekonomi.
8.
Pengabaian keperluan
asas hidup di kalangan rakyat termiskin di banyak negara terutamanya
negara-negara Selatan.
9.
Modal jangka pendek
yang keluar masuk pasaran seperti kilat sebagai akibat amalan baru yang
menjadikan wang sendiri sebagai komoditi keuntungan.
10.
Pengangguran yang
semakin memburuk dan jurang perbezaan pendapatan yang semakin melebar di
negara-negara Utara sendiri.
F. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu
cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh
globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut
telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam
kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian
banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke
budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan
bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut
jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut
mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang
lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau
melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan
kepribadian bangsa.
Teknologi internet
merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses
oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka
sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat
yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini,
banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk
membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka
yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena
mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
a.
Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi
Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah- langkah untuk
mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
antara lain yaitu :
1.
Menumbuhkan semangat
nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2.
Menanamkan dan
mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3.
Menanamkan dan
melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4.
Mewujudkan
supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya
dan seadil- adilnya.
5.
Selektif terhadap
pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi,
sosial budaya bangsa.
BAB V
MANUSIA, NILAI, MORAL DAN HUKUM
A. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir,
berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam
hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living
organism).
Manusia adalah makhluk
yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada
masa bayi sepenuhnya manusia tergantung kepada individu lain. Ia belajar
berjalan,belajar makan,belajar berpakaian,belajar membaca,belajar membuat
sesuatu dan sebagainya,memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa.
Malinowski(1949), salah
satu tokoh ilmu Antropologi dari Polandia menyatakan bahwa ketergantungan
individu terhadap individu lain dalam kelompoknya dapat terlihat dari
usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya
yang dilakukan melalui perantaraan kebudayaan.
1.
Pengertian Nilai
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan
berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau
berguna bagi kehidupan manusia.
Sifat-sifat nilai adalah Sebagai berikut.
1. Nilai itu suatu relitas abstrak dan ad dalam kehidupan manusia. Nilai yang
bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek
yang bernilai itu. Misalnya orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah
nilai, tetapi kita tidak bias menindra kejujuran itu.
2. Nilai memiliki sifat normative, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita
dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal das sollen. Nilai
diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam bertindak.
Misalnya nilai keadilan. Semua orang berharap manusia dan mendapatkan dan
berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.
3. Niliai berfungsi sebagai daya dorong dan manusia adalah pendukung nilai.
Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya. Misalnya
nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa
mencapai derajat ketakwaan.
Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai dalam dua
konteks,pertama akan memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif,apabila dia
memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya,bahkan memandang
nilai telah ada sebelum adanya manusia sebagai penilai.Baik dan
buruk,benar dan salah bukan hadir karena hasil persepsi dan penafsiran
manusia,tetapi ada sebagai sesuatu yang ada dan menuntun manusia dalam
kehidupannya.Pandangan kedua memandang nilai itu subjektif,artinya nilai sangat
tergantung pada subjek yang menilainya.Jadi nilai memang tidak akan
ada dan tidak akan hadir tanpa hadirnya penilai.Oleh karena itu nilai
melekat dengan subjek penilai.
2.
Pengertian Moral
Moral berasal dari kata bahasa Latin mores yang berarti
adat kebiasaan.Kata mores ini mempunyai sinonim mos,moris,manner
mores atau manners,morals.
Dalam bahasa Indonesia,kata
moral berarti akhlak (bahasa Arab)atau kesusilaan yang mengandung makna tata
tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku
batin dalam hidup.Kata moral ini dalam bahasa Yunani sama dengan
ethos yang menjadi etika. Secara etimologis ,etika adalah ajaran tentang baik
buruk, yang diterima masyarakat umum tentang sikap,perbuatan,kewajiban,dan
sebagainya.
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi
dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa
yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan
lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik,
begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Jadi
moral adalah tata aturan norma-norma yang bersifat abstrak yang mengatur
kehidupan manusia untuk melakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali
yang mengatur manusia untuk menjadi manusia yang baik.
3.
Pengertian Hukum
Hukum dibuat dengan tujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat agar
terjadi keserasian diantara wrga masyarakat dan system social yang dibangun
oleh suatu masyarakat.Pada masyarakat modern hukum dibuat oleh
lembaga – lembaga yang diberikan wewenang oleh rakyat.
Keseluruhan kaidah dalam masyarakat pada intinya adalah mengatur masyarakat
agar mengikuti pola perilaku yang disepakati oleh system social dan budaya yang
berlaku pada masyarakat tersebut. Pola-pola perilaku merupakan cara-cara
masyarakat bertindak atau berkelakuan yang sama dan harus diikuti oleh semua
anggota masyarakat tersebut.Setiap tindakan manusia dalam masyarakat selalu
mengikuti pola-pola perilaku masyarakat tadi.Polaperilaku berbeda dengan
kebiasaan. Kebiasaan merupakan cara bertindak seseorang yang kemudian diakui
dan mungkin diikuti oleh orang lain. Pola perilaku dan norma-norma yang
dilakukan dan dilaksanakan pada khususnya apabila seseorang berhubungan dengan
orang lain, dinamakan social organization.
4.
Manusia, Nilai, Hukum
dan Moral.
Nilai itu penting bagi
manusia. Apakah nilai itu dipandang dapat mendorong manusia karena dianggap
berada dalam diri manusia atau nilai itu menarik manusia karena ada di luar
manusia yaitu terdapat pada objek, sehingga nilai lebih dipandang sebagai
kegiatan menilai. Nilai itu harus jelas, harus semakin diyakini oleh individu
dan harus diaplikasikan dalam perbuatan. Menilai dapat diartikan menimbang
yakni suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu lainnya
yang kemudian dilanjutkan dengan memberikan keputusan. Keputusan itu menyatakan
apakah sesuatu itu bernilai positif (berguna, baik, indah) atau sebaliknya
bernilai negatif. Hal ini dihubungkan dengan unsur-unsur yang ada pada diri
manusia yaitu jasmani, cipta, rasa, karsa, dan kepercayaan.
Nilai memiliki polaritas dan hirarki, antara lain:
1. Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek negatif yang sesuai
polaritas seperti baik dan buruk; keindahan dan kejelekan.
2. Nilai tersusun secara hierarkis yaitu hierarki urutan pentingnya.
Nilai (value) biasanya digunakan untuk menunjuk kata benda abstrak yang dapat diartikan sebagai keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Notonagoro membagi hierarki nilai pokok yaitu:
Nilai (value) biasanya digunakan untuk menunjuk kata benda abstrak yang dapat diartikan sebagai keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Notonagoro membagi hierarki nilai pokok yaitu:
3. Nilai material yaitu sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia.
4. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan atau aktivitas.
5. Nilai kerohanian yaitu sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai kerohanian terbagi menjadi empat macam:
1. Nilai kebenaran yang bersumber pada unsur akal atau rasio manusia
2. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan
estetis manusia
3. Nilai kebaikan moral yang bersumber pada kehendak atau karsa manusia
4. Nilai religius yang bersumber pada kepercayaan manusia dengan disertai
penghayatan melalui akal budi dan nuraninya
Dari sinilah kita dapat
mengartikan norma sebagai pedoman, ukuran, aturan atau kebiasaan. Jadi norma
ialah sesuatu yang dipakai untuk mengatur sesuatu yang lain atau sebuah ukuran.
Dengan norma ini orang dapat menilai kebaikan atau keburukan suatu perbuatan.
Ada beberapa macam norma/kaedah dalam masyarakat, yaitu:
1.
Norma kepercayaan
atau keagamaan
2.
Norma kesusilaan
3.
Norma sopan
santun/adab
4.
Norma hokum
Nilai dan norma
selanjutnya berkaitan dengan moral. Moral berasal dari bahasa latin yakni mores
kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia moral diartikan dengan susila. Sedangkan moral adalah sesuai dengan
ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana
yang wajar. Istilah moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia.
Derajat kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh moralitas yang
dimilikinya. Makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu
tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Bisa dikatakan manusia yang bermoral
adalah manusia yang sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai dan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
5. Tujuan Hukum
Banyak teori atau pendapat mengenai tujuan hukum. Berikut teori-teori dari
para ahli :
1. Prof. Subekti, SH: Hukum itu mengabdi pada tujuan negara yaitu mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya dengan cara menyelenggarakan keadilan.
Keadilan itu menuntut bahwa dalam keadaan yang sama tiap orang mendapat bagian
yang sama pula.
2. Prof. Mr. Dr. LJ. van Apeldoorn: Tujuan hukum adalah mengatur hubungan
antara sesama manusia secara damai. Hukum menghendaki perdamaian antara sesama.
Dengan menimbang kepentingan yang bertentangan secara teliti dan seimbang.
3. Geny : Tujuan hukum semata-mata ialah untuk mencapai keadilan. Dan ia
kepentingan daya guna dan kemanfaatan sebagai unsur dari keadilan.
4. Roscoe Pound berpendapat bahwa hukum berfungsi sebagai alat merekayasa
masyarakat (law is tool of social engineering).
5. Muchatr Kusumaatmadja berpendapat bahwa tujuan pokok dan utama dari hukum
adalah ketertiban. Kebutuhan akan ketertiban ini merupakan syarat pokok bagi
adanya suatu masyarakat manusia yang teratur.
Tujuan hukum menurut
hukum positif Indonesia termuat dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang
berbunyi “..untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
Pada umumnya hukum
bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Selain itu, menjaga
dan mencegah agar tiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri, namun
tiap perkara harus diputuskan oleh hakim berdasarkan dengan ketentuan yang
sedang berlaku.
a. Problematika Hukum
Problema paling mendasar dari hukum di Indonesia adalah manipulasi atas
fungsi hukum oleh pengemban kekuasaan. Problem akut dan mendapat sorotan lain
adalah:
1. Aparatur penegak hukum ditengarai kurang banyak diisi oleh sumber daya
manusia yang berkualitas. Padahal SDM yang sangat ahli serta memiliki
integritas dalam jumlah yang banyak sangat dibutuhkan.
2. Peneggakkan hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya karena sering
mengalami intervensi kekuasaan dan uang. Uang menjadi permasalahan karena
negara belum mampu mensejahterakan aparatur penegak hukum.
3. Kepercayaan masyarakat terhadap aparatur penegak hukum semakin surut. Hal
ini berakibat pada tindakan anarkis masyarakat untuk menentukan sendiri siapa
yang dianggap adil.
4. Para pembentuk peraturan perundang-undangan sering tidak memerhatikan
keterbatasan aparatur. Peraturan perundang-undangan yang dibuat sebenarnya
sulit untuk dijalankan.
5. Kurang diperhatikannya kebutuhan waktu untuk mengubah paradigma dan pemahaman
aparatur. Bila aparatur penegak hukum tidak paham betul isi peraturan
perundang-undangan tidak mungkin ada efektivitas peraturan di tingkat
masyarakat.
Problem berikutnya adalah hukum di Indonesia hidup di dalam masyarakat yang tidak berorientasi kepada hukum. Akibatnya hukum hanya dianggap sebagai representasi dan simbol negara yang ditakuti. Keadilan kerap berpihak pada mereka yang memiliki status sosial yang lebih tinggi dalam masyarakat. Contoh kasus adalah kasus ibu Prita Mulyasari.
Problem berikutnya adalah hukum di Indonesia hidup di dalam masyarakat yang tidak berorientasi kepada hukum. Akibatnya hukum hanya dianggap sebagai representasi dan simbol negara yang ditakuti. Keadilan kerap berpihak pada mereka yang memiliki status sosial yang lebih tinggi dalam masyarakat. Contoh kasus adalah kasus ibu Prita Mulyasari.
Pekerjaan besar
menghadang bangsa Indonesia di bidang hukum. Berbagai upaya perlu dilakukan
agar bangsa dan rakyat Indonesia sebagai pemegang kedaulatan dapat merasakan
apa yang dijanjikan dalam hukum.
BAB VI
A.
Pengertian IPTEK
Istilah
“teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi
secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian
teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra
dan otak manusia. Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu
karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera.
Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah
teknologi belum digunakan.
Pengertian
teknologi menurut para ahli:
a) Menurut
B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas
pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu:
(1)
pesawat terbang.
(2)
maritim dan perkapalan.
(3)
alat transportasi.
(4)
elektronika dan komunikasi.
(5)
energy.
(6)
rekayasa.
(7)
alat-alat dan mesin-mesin pertanian dan
(8)
pertahanan dan keamanan.
b) Menurut
Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi
sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman
dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya
mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
c) Anglin
mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta
pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah.
d) Ahli
lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing
scientific knowledge.
e) Iskandar
Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi
teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau
membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.
Pengertian
teknologi secara umum adalah:
• proses
yang meningkatkan nilai tambah
• produk
yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan
dan meningkatkan kinerja
• Struktur
atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan di gunakan
•
Sistem yang dapat berkerja dengan hasil pemikiran manusia.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan dua hal yang sangat sulit
dipisahkan karena Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan
rohani. Dan biasanya hasil pemikiran dari ilmu pengetahuan tersebut diwujudkan
dalam teknologi. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari
dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat
positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara
baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi
masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang
telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada
awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga
digunakan untuk hal-hal yang negatif.
B.
Perkembangan IPTEK di Indonasia
Atas
dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk
mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Dimana dalam pengembangan
IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar
semua masyarakat mengecam IPTEK secara merata. Disatu sisi telah terjadi
perkembangan yang sangat baik sekali di aspek telekomunikasi, namun pelaksanaan
pembangunan IPTEK masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang
putus harapannya untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut. Hal itu
dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung. Maka dari
itu,pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar
peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang
ada. Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah dipahami
dan disadari akan berhadapandengan situasi serba kompleks dalam berbagai cabang
ilmu pengetahuan, sebut saja antara laincloning, cosmology, cryonics,
cyberneties, exobiology, genetic, engineering dan nanotechnology. Cabang-cabang
IPTEK itu telah memunculkan berbagai perkembangan yang sangat cepat dengan
implikasi yangmenguntungkan bagi manusia atau sebaliknya. Untuk mendayagunakan
IPTEK diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggungjawabkan. Rumusan 4 (empat)
nilai luhur pembangunan Iptek Nasional, yaitu :
1) Accountable (dapat
dipertanggung jawabkan)
Hal ini berarti bahwa seluruh denyut nadi pembangunan IPTEK berikut
seluruh aspek didalamnya dapat dipertanggung jawabkan kepada segala pihak.
Pertanggunganjawab disini tidak hanya terbatas pada aspek finansial (seperti
anggaran pembangunan Iptek) akan tetapi lebih dari itu, pertanggungan jawab
disini mencakup aspek moralitas, dampak lingkungan, dampak budaya, dampak
sosiokemasyarakatan,dampak politis dan dampak ekonomis pada pembangunan
nasional.
2) Excellent (prima)
Kata ini dapat diartikulasikan sebagai
terbaik, yang terbaik atau berusaha untuk menjadi yang terbaik. Pembangunan
Iptek yang excellent dapat diartikan bahwa keseluruhan tahapan
pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi dan implikasinya pada masyarakat maupun bangsa ini, harus
yang terbaik. Pembangunan Iptek, terutama perencanaan, pelaksanaan dan
dampaknya tidak boleh berkesan serampangan, akan tetapi harus berlandaskan pada
tataran yang terbaik (excellent platform) guna memberikan hasilyang sempurna.
3) Innovative (inovatif)
Kata inovatif berasal dari bahasa Latin ‘innovare’ yang
artinya temuan baru. Nilai luhur Innovatif dalam pembangunan Iptek
berarti bahwa pembangunan Iptek senantiasa berorientasi pada segala sesuatu
yang baru, mulai dari konteks upaya untuk perolehan temuan-temuan baru sampai
dengan upaya untuk menginduksikan proses pembaharuan dalam dinamika kehidupan
masyarakat, tentunya pembaharuan yang dimaksud disini adalah dalam tataran yang
positif dan 21 bertanggung jawab. Lebih lanjut innovative juga berarti bahwa
pembangunan Iptek memberikan apresiasi yang tinggi pada segala bentuk
upaya untuk memproduksiinovasi-inovasi baru serta segala aktifitas
inovatif untuk meningkatkan produktifitas.
4) Visionary (berpandangan
jauh kedepan)
Pembangunan Iptek senantiasa dimaksudkan untuk memberikan solusi
yang bersifatstrategis atau jangka panjang, menyeluruh dan holistik (atau
kait mengait). Pembangunan Iptek akan diupayakan untuk tidak
bersifat sektoral dan hanya memberikan implikasi yang terbatas. Lebih
lanjut visionary juga berarti bahwa pembangunan Iptek dimasa kini
akan diupayakan sebagai solusi taktis dimasa kini sekaligus bagian integral
dari solusi permasalahan dimasa depan. Atau dengan kata lain solusi pembangunan
Iptek dimasa kini jangan sampai menjadi sumber permasalahan baru dimasa datang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal
jauh dan sangatmemprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat
bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan
karena,
1. Masih
terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan
tinggi.
2. Kurangnya
keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia
untuk melakukan ahli teknologi.
3. Tidak
adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu
sendiri,ilmupengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana
ditandai dangan adanyaperguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti
lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan jugabadan pengkajian dan penerapan
teknologi (BPPT).
Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan
sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai
kesejahteraan bangsa. Visi dan misi IPTEK dirumuskan sebagai panduan untuk
mengoptimalkan setiap sumber daya IPTEK yang dimiliki oleh bangsa Indonesia,
Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang telah
diberlakukan sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran dari visi dan misi IPTEK
sebagaimana termaksud dalam UUD 1945 Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat
dilaksanakan oleh pemerintah beserta seluruh rakyat dengan sebaik-baiknya.
Selain itu pula perkembangan IPTEK di berbagai bidang di tengah perkembangan
zaman yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di tengah
bermunculannya dampak negative dari adanya perkembangan IPTEK, sehingga
diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam
penemuan-penemuan baru tersebut.
C. Hubungan
IPTEK dengan kehidupan Sosial
Dalam abad XX, IPA telah berkembang pesat berkat pemakaian
alat-alat yang makin sempurna, sehingga mendapat sebutan IPA modern. Kemajuan
IPA mendorong majunya teknologi yang makin dapat memakmurkan kehidupan manusia,
karena tujuan teknologi memang diadakan untuk kebutuhan manusia. Namun, di
samping tujuan dapat tercapai, terjadi pula dampak sampingan (side-effect) yang
dapat mengganggu. Untuk itu diupayakan peningkatan kegunaan teknologi dan
memperkecil dampaknya. Bila hal tersebut tercapai, maka kegiatan mempergunakan
teknologi memperoleh nilai ekonomis yang berarti. Misalnya, pemakaian pesawat
terbang besar dan cepat memudahkan orang mencapai tujuan, tetapi kejatuhannya
menimbulkan risiko besar.
Jadi, tujuan dapat dicapai dengan hasil maksimal, sementara
dampaknya diperkecil. Adanya perkembangan yang pesat dari IPTEK pada
dasarnya menuntut manusia untuk meningkatkan interaksi sosial guna mendapatkan
solusi yang terbaik dari permasalahn sosial yang ditimbulkan dari perkembangan
iptek.kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa
teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri
efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Perkembangan teknologi terjadi bila
seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang
dihadapinya.
D. Manfaat
IPTEK Bagi Manusia
Manfaatnya jelas mempermudah aktivitas manusia
secara efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan budaya dan taraf hidup
yang lebih tinggi. Sejak manusia masih bercocok tanam berpindah-pindah dan
berburu untuk cari makan, kemudian muncul peternakan, pertanian. Semula manusia
harus berjalan untuk pergi ketempat yang jauh, selanjutnya di temukan pedati
yang ditarik hewan sampai ditemukan mobil, semua ini hasil dari Iptek. Kalau
dulu dunia gelap gulita, hanya ada penerangan lampu minyak, terus timbul
petromak sampai ada lampu, ini juga hasil dari Iptek. Kalau dulu manusia
telanjang gak pakai baju dan celana, sekarang bisa pakai baju dan celana
berbagai model, ini juga jasa dari Iptek. Iptek akan sejalan dengan kehidupan
manusia, karena manusia mahluk yang berakal.
E. Masalah-masalah
Pengembangan Iptek
1.
Keterbatasan
Sumber Daya Iptek
2.
Belum
Berkembangnya Budaya Iptek
3.
Belum
Optimalnya Mekanisme Intermediasi Iptek
4.
Lemahnya
Sinergi Kebijakan Iptek
5.
Belum
Terkaitnya Kegiatan Riset dengan Kebutuhan Nyata
6.
Belum
Maksimalnya Kelembagaan Litbang
7.
Masih
Rendahnya Aktifitas Riset di Perguruan Tinggi
F. Dampak
Dari Iptek Terhadap Kehidupan Manusia
Dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan teknologi
dilihat dari berbagai bidang:
a. Bidang
informasi dan komunikasi
1).
Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru
di bumi bagian manapun melalui internet
2).
Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat
jauh hanya dengan melalui handphone. Disamping keuntungan-keuntungan
yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut
dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
1). Pemanfaatan
jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
2). Penggunaan
informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa
disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
b. Bidang
industri dan transportasi modern
Pemakaian mesin menghasilkan produksi yang melimpah. Produk banyak
demikian tidak tertampung lagi dalam pasaran lokal atau nasional, sehingga
harus disalurkan ke pasar internasional. Demi kelancaran pemasaran, para
kapitalis modern mempengaruhi politik pemerintahannya, mendesak agar pemerintah
mendukung usahanya mencari atau merestui pasaran di negara lain, bila perlu
dengan dukungan militer keras. Timbullah imperialisme modern yang
menitikberatkan kegiatannya dalam bidang ekonomi setelah revolusi industri. Di
samping mencari daerah pemasaran, juga dilakukan usaha memperoleh bahan mentah
yang murah. Cara demikian menyebabkan keuntungan kaum kapitalisyang didukung
pemerintah yang imperealis memperoleh keuntungan besar. Bila negara
imperialis banyak memperoleh keuntungan melalui cara-cara modern tersebut,
dampaknya terasa di mana-mana. Di negara sendiri kaum kapitalis-imperialis
merasakan pencemaran (polusi) yang semula kurang diperhitungkan, setelah timbul
dampak sampingnya barulah disadari. Contohnya kota Birmingham di Inggris.
Dengan dilakukan revolusi industri, maka tanah di wilayah kota tersebut banyak
dicemari sisa pembakaran bahan bakarnya yang berwarna hitam. Sementara itu
udaranya pun dicemari oleh asap hitam dari cerobong pabrik (waktu itu yang
dipergunakan masih mesin uap), sehingga udara juga hitam, panas matahari kurang
dapat menembus ke bawah. Kota Birmingham memperoleh julukan The Black Country dan
menjadi tempat tinggal yang tidak sehat.
c.
Dalam
bidang tranportasi
Dengan
tata transportasi yang diciptakan, manusia memperoleh beberapa keuntungan.
Pertama, kendaraan yang diciptakan mampu bergerak lebih cepat daripada gerak si
pencipta sendiri, sehingga waktu yang diperlukan bergerak dari satu tempat ke
tempat lain lebih singkat. Waktu dirasakan makin berharga, sehingga timbul
sebutan time is money. Jalannya waktu yang perlu cepat diikuti mengakibatkan
jam memperoleh pasaran yang luas sebagai kebutuhan sekunder bagi manusia
modern. Kedua, kemampuan mengangkat dan mengusung oleh manusia ataupun binatang
yang biologis terbatas dalam tingkat yang rendah. Alat-alat pengangkut manusia
yang dibuat dari bahan-bahan abiologis jauh lebih kuat. Roda yang di atasnya
diberi tempat barang dan dibuat dari besi, kapal besi yang besar memiliki daya
angkat yang jauh lebih besar dan berat daripada daya angkut manusia dan
binatang. Namun, kedua kelebihan tersebut memiliki konsekuensi atau dampak
sampingan yang negatif.
d.
Bidang
sosial dan budaya
Akibat
kemajuan teknologi bisa kita lihat:
1.
Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan
ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh.
2. Tekanan,
kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek
budaya seperti:
Kemerosotan
moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan
pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada
upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian
warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani.
Dll
d. Bidang
pendidikan
Teknologi
mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan
antara
lain:
1.
Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu
dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya
satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
2.
Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan
guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi
terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami
materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan
teknologi bisa dibuat abstrak. Dengan kemajuan teknologi proses
pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.Disamping itu juga muncul
dampak negatif dalam proses pendidikan seperti: Penyalah gunaan
pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Dll
e.
Bidang Politik
Di
bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan
tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi
telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di
bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran
tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi,
sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
rasa
aman, terlindung dari gangguan cuaca atau binatang, malahan mungkin dari
manusia yang lain. Rumah tradisional yang dihasilkan dari bahan alami yang
terdapat di sekitar tempat tinggal. Bahan bangunan rumah tradisional mudah
rusak karena cuaca atau dimakan rayap, sehingga batas waktu tertentu terpaksa
diperbaiki, bahkan diganti.Manusia berusaha memperoleh tempat tinggal yang aman
dan nyaman. Untuk itulah dibangun rumah yang bahan-bahannya lebih tahan lama,
dapat puluhan bahkan ratusan tahun. Tembok rumah dari bata yang diberi lapisan
dengan bahan semen, lantai yang bahannya dari semen dalam wujud tegel atau
keramik menghasilkan tempat tinggal yang kuat .
Pemikiran modern untuk tempat tinggal yang sehat diwujudkan dengan membentuk kota taman mandiri. Merupakan taman karena dipelihara ekologi yang berimbang antara tempat tinggal dengan lingkungan yang hijau. Mandiri karena kebutuhan warganya terpenuhi semuanya, tidak harus tergantung pada tempat lain, misalnya sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, taman rekreasi, tenaga kerja, bahkan kuburan.
Pemikiran modern untuk tempat tinggal yang sehat diwujudkan dengan membentuk kota taman mandiri. Merupakan taman karena dipelihara ekologi yang berimbang antara tempat tinggal dengan lingkungan yang hijau. Mandiri karena kebutuhan warganya terpenuhi semuanya, tidak harus tergantung pada tempat lain, misalnya sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, taman rekreasi, tenaga kerja, bahkan kuburan.
G. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Iptek Di Imdonesia
a.
Faktor Pendukung
·
Semakin
berkembangnya pola pikir manusia dari zaman ke zaman.
·
Adanya
kebutuhan teknologi computer di berbagai bidang untuk membantu mengurangi
kesibukan manusia.
·
Timbulnya
keinginan untuk selalu mendapat informasi terkini dari berbagai belahan dunia
melalui media yang tercepat seperti computer (internet).
·
Rasa
untuk menjadi lebih maju dari golongan lain.
·
Pentingnya
investasi asing terletak pada pertukaran informasi dalam alur perdagangan yang
berlanjut pada kesamaan permintaan pada teknologi komunikasi.
·
Pembangunan
perkotaan biasanya diiringi dengan dengan pembangunan infrastuktur komunikasi
yang menjadi dasar dari internet sehingga pembangunan kota akan memacu
perkembangan internet.
·
Semakin
banyak institusi yang menggunakan kegiatan yang dilakukan secara online maka
akan mendorong percepatan penggunaan teknologi internet di Indonesia.
·
Inovasi
dalam jenis layanan seperti situs jejaring (facebook, friendster, dll), blog,
game online dan sebagainya akan memicu ketertarikan masyarakat untuk mengakses
internet sehingga menjadi faktor pendukung dalam percepatan penggunaan
teknologi di Indonesia.
b.
Faktor Penghambat
·
Masyarakat
dengan tingkat / status ekonomi yang rendah akan menghambat percepatan
penggunaan teknologi di Indonesia karena tidak ada keinginan dan tidak memahami
seberapa penting penggunaan internet untuk berbagai kebutuhan hidup.
·
Masyarakat
yang tinggal di daerah terpencil yang tidak terjangkau karena pembangunan
infrastruktur yang tidak merata akan menjadi penghambat percepatan pengembangan
teknologi komputer di Indonesia.
·
Tingkat
pendidikan seseorang dan pekerjaaan yang dilakukan oleh seseorang yang
tergolong rendah atau kurang pro terhadap teknologi computer akan menghambat
kemajuan teknologi.
·
Pihak
yang tidak bertanggung jawab dlam menggunakan teknologi computer membuat pihak
pemerintah memblokir atau melarang beberapa sarana tertentu sehingga menghambat
perkembangan teknologi.
·
Banyaknya
pula tercipta berbagai macam virus-virus computer yang bersifat merusak.
·
Masih
kuatnya rasa fanatic terhadap kepercayaan leluhur untuk tidak merubah kebiasaan
oleh masyarakat tertentu yang menghambat penyebaran dan perkembangan teknologi.
H. Kemajuan
IPEK Bagi Adab dan Peradaban Manusia
1.
Mengetik laporan kerja dengan komputer
2.
Menelepon orang lain dengan handphone
3.
Mendengarkan musik dengan mp3 player
4.
Mengetahui berita dengan televisi
5.
Mengetahui waktu dengan jam
6.
Bepergian ke manapun dengan sepeda motor, mobil, dan kendaraan lainnya
7.
Mendinginkan ruangan dengan ac
8.
Dan masih banyak lagi contohnya
I. Pengaruh
Kemajuan Teknologi Terhadap Budaya Bangsa
Kehadiran teknologi-teknologi baru membawa pengaruh bagi kehidupan
suatu bangsa. Pengaruh ini dirasakan di berbagai bidang kehidupan seperti
kehidupan politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan
lain-lain yang akan mempengaruhi nilai-nilai kebangsaan.
Ditambah dengan era globalisasi yang semakin pesat, globalisasi
pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik
kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh
dunia. Dengan kata lain proses globalisasi akan berdampak melampaui batas-batas
kebangsaan dan kenegaraan.
Sebagai sebuah proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi,
dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dimensi
ruang yang dapat diartikan jarak semakin dekat atau dipersempit sedangkan waktu
makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Hal ini
tentunya tidak terlepas dari dukungan pesatnya laju perkembangan teknologi yang
semakin canggih khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah pendukung utama
bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi dan
komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan, dapat
disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara
pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa. Kecepatan arus informasi
yang dengan cepat membanjiri kita seolah-olah tidak memberikan kesempatan
kepada kita untuk menyerapnya dengan filter mental dan sikap kritis. Makin
canggih dukungan teknologi tersebut, makin besar pula arus informasi dapat
dialirkan dengan jangkauan dan dampak global. Oleh karena itu selama ini
Namun perlu diingat, pengaruh globalisasi dengan dukungan teknologi
informasi dan komunikasi meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh
negatif. Pengaruh positif yang dapat dirasakan dengan adanya TIK adalah
peningkatan kecepatan, ketepatan, akurasi dan kemudahan yang memberikan
efisiensi dalam berbagai bidang khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan
biaya. Sebagai contoh manifestasi TIK yang mudah dilihat di sekitar kita adalah
pengiriman surat hanya memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat
elektronis (email), ketelitian hasil perhitungan dapat ditingkatkan dengan
adanya komputasi numeris, pengelolaan data dalam jumlah besar juga bisa
dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database), dan masih banyak
lagi.
Sedangkan pengaruh negatif yang bisa muncul karena adanya TIK,
misalnya dari globalisasi aspek ekonomi, terbukanya pasar bebas memungkinkan
produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan banyaknya produk luar negeri
dan ditambahnya harga yang relatif lebih murah dapat mengurangi rasa kecintaan
masyarakat terhadap produk dalam negeri. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat
kita terhadap bangsa Indonesia.
Pada hakikatnya teknologi diciptakan, sejak dulu hingga sekarang
ditujukan untuk membantu dan memberikan kemudahan dalam berbagai aspek
kehidupan, baik pada saat manusia bekerja, berkomunikasi, bahkan untuk
mengatasi berbagai persoalan pelit yang timbul di masyarakat. TIK tidak hanya
membantu dan mempermudah manusia tetapi juga menawarkan cara-cara baru di dalam
melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sehingga dapat mempengaruhi budaya
masyarakat yang sudah tertanam sebelumnya.
Jadi bagaimana TIK dapat mempengaruhi nilai-nilai yang telah tumbuh
di masyarakat dalam suatu bangsa itu sangat tergantung dari sikap masyarakat
tersebut. Seyogyanya, masyarakat harus selektif dan bersikap kritis terhadap
TIK yang berkembang sangat pesat, sehingga semua manfaat positif yang
terkandung di dalam TIK mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan
mempermudah kehidupan masyarakat, dan efek negatif dapat lebih diminimalkan.
J. Upaya
Pemerintah Mengatasi Problematika IPTEK
1. Meningkatkan
kemampuan, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjawab berbagai isu
pelayanan, seperti keselamatan, keamanan, kehandalan dan kenyamanan, serta
terjangkau masyarakat luas;
2.
Meningkatkan kemampuan Iptek strategis dalam rangka pengembangan system
transportasi nasional yang handal, efektif dan efisien yang sesuai kondisi
fisik wilayah serta sosial-ekonomi-budayanya;
3.
Meningkatkan penguasaan dan kemampuan teknologi industri dalam negeri untuk
mendukung sistem transportasi nasional guna mendukung kelancaran system
operasional dan kemampuan untuk merawat serta ramah lingkungan dan hemat energi;
4.
Peningkatan kapasitas teknologi pada sistem produksi di dunia usaha dan
industry serta peningkatan sinergi antar berbagai komponen sistem inovasi;
5. Meningkatkan
kemampuan manufakturing teknologi tinggi yang berdaya saing internasional untuk
mendukung pembangunan sarana dan prasarana transportasi;
6. Meningkatkan
produktivitas, kualitas dan efisiensi produksi
pertanian on-farm(intensifikasi) dengan penerapan
bio-teknologi, precision farming, biocyclofarming,dan teknologi iradiasi
secara berkelanjutan dan tetap menjaga kelestarian fungsi lingkungan;
7. Memperpanjang
rantai produksi pengolahan hasil pertanian (off-farm) yang efisienuntuk
meningkatkan nilai ekonomi dan nilai tambah produk pangan pada
masingmasingrantai produksi;
8. Meningkatkan
keragaman bahan baku pangan (diversifikasi) termasuk kemungkinan dengan
memanfaatkan sumberdaya hutan non-kayu.
BAB VII
HAKIKAT DAN MAKNA SAINS TEKNOLOGI, SENI DAN BUDAYA BAGI MANUSIA.
A. Manusia
Manusia merupakan
makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan
Allah yang lain

“sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Qs.AT-Tiin : 4)”.
Dikatakan paling
sempurna karena manusia dibekali akal sekaligus nafsu


"Dan adapun
orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat
tinggal(nya)."(Q.S. An-Nazia'at 40- 41.).
Meskipun manusia
mempunyai nafsu tetapi yang paling berperan adalah akal. Akal ini bertujuan
untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, akal juga sebagai alat
untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi sehingga kerja sama antara keduanya
sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.

“maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya” (Qs, Asy –
Syam : 8)
Pada hakekatnya manusia
adalah makhluk monopluralis yaitu makhluk yang terdapat banyak keragaman dalam
dirinya, tetapi keragaman tersebut hanya terdapat pada satu jiwa.
Keragaman-keragaman manusia sebagai makhluk monopluralis tersebut diantaranya:
1. Susunan kodrat
Susunan kodrat manusia adalah mempunyai dua dimensi yaitu:
a.
Jasmani
Sebagai bodi/badan atau
rangka, yang terlihat oleh indera kita.

Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu
(menjadi) manusia yang berkembang biak. (Qs.Ar Ruum :


Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). (QS Al Mu’minuun : 12-13)
b. Rohani
Ruh atau yang mengisi
dan menjalankan badan tersebut. Di mana dalam dimensi rohani manusia terdapat
cipta, rasa, dan karsa.


(ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat:
“Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah”. Maka apabila telah
Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadaNya”. (QS. Shaad: 71-72)
2.
Sifat kodrat
Secara kodrati sifat
kodrat manusia yaitu sebagai berikut:
1)
Makhluk individu
Manusia dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia tercipta
dengan kepribadian, keunikan, serta kekurangan dan kelebihan masing-masing
sehingga setiap individu manusia berbeda-beda dan memiliki ciri khas
masing-masing.
2)
Makhluk sosial
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tidak dapat hidup
sendiri. Setiap manusia saling membutuhkan untuk dapat melangsungkan hidupnya. Di
dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar ra yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim,
Rasulullah saw bersabda:
Artinya: “Orang muslim itu saudara bagi orang muslim lainnya. Dia tidak
menzaliminya dan tidak pula membiarkannya dizalimi.“
Allah berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ
وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat.” (Al Hujurat:10)
3.
Kedudukan kodrat
Dalam kodratnya manusia memiliki kedudukan sebagai:
a.
Makhluk pribadi
Sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai hak dan kewajiban. Dalam
menjalankan hak dan kewajiban ini haruslah berlandaskan moral dan tanggung
jawab sehingga dapat berjalan seimbang sebagaimana mestinya. Allah Berfirman
dalam surat Al - Zalzalah : 7-8 :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَه
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan
melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat
zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.
b. Makhluk Tuhan
Sebagai makhluk tuhan manusia memiliki kewajiban beribadah kepada Allah SWT
serta segala sesuatu tindakan manusia akan diminta pertanggung jawaban oleh
Allah. firman Allah dalam surat Al-Qiyamah ayat 36 :
أَيَحْسَبُ الإنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggungjawaban)?
Selain mempunyai hakekat hidup, manusia juga memiliki sifat-sifat,
diantaranya yaitu:
1. Sebagai makhluk yang berakal
وَذِكْرَىٰ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“...Dan merupakan peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal.” [Shaad:
43]
2. Sebagai makhluk yang berbahasa
3.
Sebagai makhluk yang
beragama
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا
الْكِتَابَ إِلا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ
يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya. (Qs.Al-Imran :19)

” (Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (QS.
Az-Zumar (39) : 9).

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah394,
daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang
tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas,
kecuali yang sempat kamu menyembelihnya395, dan (diharamkan bagimu)
yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak
panah396, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.
Pada hari ini397 orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan
takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa398 karena kelaparan tanpa sengaja
berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al
Maa’idah : 3)
Berdasarkan sifat-sifat
tersebut di atas maka dalam diri manusia selalu mempunyai pola pikir,
pengharapan atau cita-cita serta kehendak untuk mendapatkan penghidupan yang
lebih baik dari dalam kehidupannya dengan cara menciptakan sesuatu.
B. Sains
Sains merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam
pengetahuan alamiah, dan berisikan informasi yang memberikan gambaran tentang
struktur dari suatu sistem serta penjelasan tentang pola laku sistem tersebut.
Sistem yang dimaksud dapat berupa sistem alami maupun sistem yang merupakan
rekaan pemikiran manusia mengenai pola laku hubungan dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat. Allah berfirman :

Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:
“Berlapang-lapanglah dalam majlis.” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu.” maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadilah: 11).
Kita dapat mempelajari sains dari alam semesta yang dimulai dengan bertanya
kepada alam atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang alam. Dari pertanyaan
itulah kemudian muncul sebuah hipotesis yang akan diajukan secara empiris
sehingga dari pengujian empiris tersebut diperoleh informasi yang valid dan
dapat dipercaya.

Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang
membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan. (QS. An Naml : 88)
Sains dan hasilnya dapat dirasakan dalam semua aspek kehidupan manusia.
Untuk itu sains harus menjadi bagian internal dari sistem pendidikan nasional
supaya para siswa menjadi warga negara dan masyarakat yang sadar akan
pentingnya sains di era masa kini
Allah berfirman:


Artinya: “Dialah yang menjadikan matahari dan bulan
bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan
bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu), Allah
tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan
tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. Sesungguhnya
pada pertukaran malam dan siang itu dan pada yang diciptakan Allah di langit
dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang
yang bertakwa.” (Q.S. Yunus: 5-6).
Di lain ayat, Allah swt. berfirman:

Artinya: “Tidakkah kamu memperhatikan bahwa
sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke
dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai
kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (Q.S. Lukman: 29).
Dan pada surah Ibrahim ayat 33 Allah swt. menegaskan:

Artinya: “Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu
matahari dan bulan yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya), dan telah
menundukkan bagimu malam dan siang.” (Q.S. Ibrahim: 33)..
Namun pada kenyataanya sains tidak selamanya berjalan dengan baik dalam
memberikan manfaat kepada umat manusia, karena sains dapat berakibat buruk jika
dipersalahgunakan.
Contoh-contoh sains :
1. Terlihatnya kembali ikan purba spesies coelancath di dasar laut Sulawesi
selama ekspedisi penelitian antara 31 mei - 4juni 2006.
2. Pengobatan migran dengan memanfaatkan medan magnet melalui teknik
Transcanial Magnetic Stimulation.
3. Ditemukannya spesies baru katak pohon di hutan Papua.
berikut ini contoh hadits tentang sains:
1. Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri
kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak
mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan
orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah
keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii')
2. Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik
bagimu daripada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab
ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada shalat
seribu raka'at. (HR. Ibnu Majah)
3. Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah).
(HR. Ibnu Majah)
4. Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan
diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR.
Ath-Thabrani)
5. Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama
dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya.
Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat)
dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka
baginya neraka ... neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
6. Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah)
ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )
7. Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga. (HR. Muslim)
8. Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat
bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?"
Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menjawab, "Majelis-majelis taklim."
(HR. Ath-Thabrani)
9.Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan
datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu
Dawud)
10. Yang aku takuti terhadap umatku ialah pemimpin-pemimpin yang
menyesatkan. (HR. Abu Dawud)
11. Barangsiapa dimintai fatwa sedang dia tidak mengerti maka dosanya
adalah atas orang yang memberi fatwa. (HR. Ahmad)
Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang
Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)
Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut
tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim.
Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu
ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan
menyesatkan. (Mutafaq'alaih)
Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan
fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh
bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR.
Ath-Thabrani)
Maafkanlah dosa orang yang murah hati, kekeliruan seorang ulama dan
tindakan seorang penguasa yang adil. Sesungguhnya Allah Ta'ala membimbing
mereka apabila ada yang tergelincir. (HR. Bukhari)
Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya.
Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada
berkhianat dalam harta. (HR. Abu Na'im)
C. Teknologi
Teknologi merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam
pengetahuan ilmiah yang berisikan informasi preskriptif mengenai penciptaan
sistem-sistem ciptaan tersebut. Penggunaan teknologi bertujuan untuk memudahkan
segala aktifitas yang berkaitan dengan efisien waktu dan tenaga.
Penciptaan teknologi ini didorong oleh ciri otomatisme dari fenomena teknik
kehidupan masa kini yang menginginkan segala sesuatu menjadi lebih cepat dan
mudah, sama dengan sains, penggunaan teknologi dan hasilnya juga memberikan
kontribusi yang besar dari kesejahteraan hidup manusia disegala aspek
kihidupan. Namun sayangnya sekarang ini tidak semua teknologi dapat membantu pekerjaan
manusia, justru adapula teknologi yang malah membantu menjadi boomerang akibat
salah dalam memanfaatkannya. Oleh karena itu dalam memanfaatkan teknologi
haruslah didasari dengan moral dan etika yang baik serta tanggungjawab sosial
yang beradab.
Contoh-contoh teknologi
1.
Teknologi komunikasi
Yaitu suatu sistem yang memungkinkan kita dapat berkomunikasi dengan
siapapun, kapanpun, dan dimanapun tidak terbatas pada tempat, jarak dan waktu.
Misal: internet, handphone, bairless, dll.
2.
Teknologi informasi
Yaitu suatu sistem yang memudahkan kita untuk memperoleh berbagai macam
info yang dibutuhkan secara praktis dan dalam waktu yang relative singkat.
Misal: internet, tv.
3.
Bioteknologi
Yaitu suatu teknologi yang mampu memanipulasi proses alami secara dramatis.
Misal: cloning pada hewan dan tumbuhan.
D. Seni
Menurut bahasa ”seni” berarti indah, tetapi menurut istilah ”seni”
merupakan suatu manisfestasi dan pancaran rasa keindahan, pemikiran, kesenangan
yang lahir dari dalam diri seseorang untuk menghasilkan suatu aktiviti.
Wujud dari lahirnya suatu karya seni adalah hasil dari ide-ide para seniman
yang berlandaskan daya imajinasi, pengetahuan, pendidikan dan inspirasi serta
tenaga seniman itu sendiri. Karya seni dapat dituangkan dalam bentuk garis,
warna, gerak, bunyi, kata-kata, bahasa dan rupa bentuk yang bersifat kreatif
dan imajinatif dari suatu kemahiran.
Namun dizaman sekarang ini kita sering melihat ketidaksenonohan mengenai
suatu karya yang lahir dari diri seseorang dan di atas namakan sebagai satu
karya seni. Sebagai contoh:
1.
Body painting (suatu
lukisan yang berkanfaskan tubuh manusia hingga kebagian yang tabu untuk
diperlihatkan kepada orang lain)
2. Lukisan telanjang yang mengekspose bagian-bagian dan lekuk tubuh manusia,
yang umumnya adalah pada kaum wanita.
3. Goyang - goyang erotis yang sekarang ini sedang marak di kalangan para
penyanyi dangdut wanita.
Dari contoh-contoh di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa suatu seni
yang baik haruslah mengandung nilai-nilai keindahan, kebaikan, moral,
pendidikan serta tanggung jawab sosial yang tinggi baik kepada diri sendiri,
orang lain, dan masyarakat pada umumnya. Firman Allah dalam surat An-Nur ayat
31 :
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ
فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ
بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا
لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ
أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي
إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ
أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ
الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ
بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى
اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan
janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung “
Adapun hadist nabi yang menjelaskan
“Sesungguhnya sebilang ahli neraka adalah perempuan-perempuan yang
berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain
untuk melakukan maksiat, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium
baunya” (HR. Bukhari & Muslim)
Dalil-Dalil Yang Mengharamkan Nyanyian:
a. Berdasarkan firman
Allah:

“Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak
berguna (lahwal hadits) untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa
pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu ejekan. Mereka itu akan memperoleh
adzab yang menghinakan.” (Qs. Luqmân [31]: 6)

Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat
Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum
mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar
gembiralah dia dengan azab yang pedih. (QS. Luqman : 7)
Beberapa ulama menafsirkan maksud lahwal hadits ini sebagai nyanyian, musik
atau lagu, di antaranya al-Hasan, al-Qurthubi, Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud.
Ayat-ayat lain yang dijadikan dalil pengharaman nyanyian adalah

Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan
ini?

Dan kamu metertawakan dan tidak menangis?

Sedang kamu melengahkan(nya)?
Qs. an-Najm [53]: 59-61; dan

Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara
mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan
pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan
anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan
kepada mereka melainkan tipuan belaka.Qs. al-Isrâ’ [17]: 64
(Abi Bakar Jabir al-Jazairi, Haramkah Musik Dan Lagu? (al-I’lam bi Anna
al-‘Azif wa al-Ghina Haram), hal. 20-22).
b. Hadits Abu Malik
Al-Asy’ari ra bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya akan ada di kalangan umatku golongan yang menghalalkan zina,
sutera, arak, dan alat-alat musik (al-ma’azif).” [HR. Bukhari, Shahih Bukhari,
hadits no. 5590].
c. Hadits Aisyah ra
Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengharamkan nyanyian-nyanyian (qoynah) dan
menjualbelikannya, mempelajarinya atau mendengar-kannya.” Kemudian beliau
membacakan ayat di atas. [HR. Ibnu Abi Dunya dan Ibnu Mardawaih].
d. Hadits dari Abu
Umamah ra, Rasulullah Saw bersabda:
“Orang yang bernyanyi, maka Allah SWT mengutus padanya dua syaitan yang
menunggangi dua pundaknya dan memukul-mukul tumitnya pada dada si penyanyi
sampai dia berhenti.” [HR. Ibnu Abid Dunya.].
e. Hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu ‘Auf ra bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya aku dilarang dari suara yang hina dan sesat, yaitu: 1. Alunan
suara nyanyian yang melalaikan dengan iringan seruling syaitan (mazamirus
syaithan). 2. Ratapan seorang ketika mendapat musibah sehingga menampar
wajahnya sendiri dan merobek pakaiannya dengan ratapan syetan (rannatus
syaithan).”
Dalil-Dalil yang Menghalalkan Nyanyian:
a. Firman Allah SWT:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik
yang telah Allah halalkan bagi kamu dan janganlah kamu melampaui batas, sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas.” (Qs. al-Mâ’idah [5]: 87).
b. Hadits dari Nafi’ ra, katanya:
Aku berjalan bersama Abdullah Bin Umar ra. Dalam perjalanan kami mendengar
suara seruling, maka dia menutup telinganya dengan telunjuknya terus berjalan
sambil berkata; “Hai Nafi, masihkah kau dengar suara itu?” sampai aku menjawab
tidak. Kemudian dia lepaskan jarinya dan berkata; “Demikianlah yang dilakukan
Rasulullah Saw.” [HR. Ibnu Abid Dunya dan al-Baihaqi].
c. Ruba’i Binti Mu’awwidz Bin Afra berkata:
Nabi Saw mendatangi pesta perkawinanku, lalu beliau duduk di atas dipan
seperti dudukmu denganku, lalu mulailah beberapa orang hamba perempuan kami
memukul gendang dan mereka menyanyi dengan memuji orang yang mati syahid pada perang
Badar. Tiba-tiba salah seorang di antara mereka berkata: “Di antara kita ada
Nabi Saw yang mengetahui apa yang akan terjadi kemudian.” Maka Nabi Saw
bersabda:
“Tinggalkan omongan itu. Teruskanlah apa yang kamu (nyanyikan) tadi.” [HR.
Bukhari, dalam Fâth al-Bârî, juz. III, hal. 113, dari Aisyah ra].
d. Dari Aisyah ra; dia pernah menikahkan seorang wanita kepada pemuda
Anshar. Tiba-tiba Rasulullah Saw bersabda:
“Mengapa tidak kalian adakan permainan karena orang Anshar itu suka pada
permainan.” [HR. Bukhari].
e. Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Umar melewati shahabat Hasan
sedangkan ia sedang melantunkan syi’ir di masjid. Maka Umar memicingkan mata
tidak setuju. Lalu Hasan berkata:
“Aku pernah bersyi’ir di masjid dan di sana ada orang yang lebih mulia
daripadamu (yaitu Rasulullah Saw)” [HR. Muslim, juz II, hal. 485].
E. Budaya
Budaya tidak dapat dilepaskan dan sangat terkait erat dengan pengertian ”The
Humanities” yang berasal dari akar kata dalam bahasa Latin ”Humanus” yang
maknanya secara etiologis ”manusiawi”, ”berbudaya”, dan ”halus” (refined). Jadi
budaya adalah suatu sistem pengetahuan, gagasan dan ide yang dimiliki oleh
suatu kelompok masyarakat, yang berfungsi sebagai landasan pijak dan pedoman
bagi masyarakat itu dalam bersikap dan berperilaku.
Secara garis besar budaya merupakan ”suatu” kekuatan yang tidak tampak
(invisible power), yang mampu menggiring dan mengarahkan manusia untuk bersikap
dan berperilaku sesuai dengan sistem pengetahuan dan gagasan dibalik kebudayaan
masyarakat, baik di bidang ekonomi, sosial, politik, kesenian, dan sebagainya.
Ayat alqura’an tentang budaya :
Surat
Al-Baqarah (2) Ayat 170

[Dan
apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan
Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa
yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". (Apakah mereka
akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu
apapun, dan tidak mendapat petunjuk?]
F. Dampak penyalahgunaan IPTEK pada kehidupan sosial dan budaya
1)
Situasi tertekan,
manusia megalami ketegangan akibat penyerapan iptek dan mekanisme-mekanisme
iptek.
2)
Perubahan ruang dan
lingkungan manusia. iptek telah mengubah lingkungan manusia dan hakikat
manusia.
3)
Perubahan waktu dan
gerak manusia. Akibat iptek, manusia terlepas dari hakikat kehidupan.
4)
Terbentuknya suatu
masyarakat massa. Akibat iptek, manusia hanya membentuk masyarakat massa,
artinya ada kesenjangan sebagai masyarakat kolektif.
5)
IPTEK manusiawi dalam
arti ketat. Artinya, iptek manusiawi harus memberikan kepada manusia suatu
kehidupan manusia yang sehat dan seimbang, bebas dari tekanan-tekanan.
G. Problematika pemanfaatan IPTEK di Indonesia
·
Rendahnya kemampuan
Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global.
·
Rendahnya kontribusi
iptek nasional di sektor produksi.
·
Belum optimalnya
mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani interaksi antara kapasitas
penyedia Iptek dengan kebutuhan pengguna.
·
Lemahnya sinergi
kebijakan Iptek, sehingga kegiatan Iptek belum sanggup memberikan hasil yang
signifikan.
·
Masih terbatasnya
sumber daya Iptek, yang tercermin dari rendahnya kualitas SDM dan kesenjangan
pendidikan di bidang Iptek.
·
Belum berkembangnya
budaya Iptek di kalangan masyarakat.
·
Belum optimalnya peran
Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup.
·
Masih lemahnya peran
Iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar