LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
PROTOPHYTA

Nama : Nurillah Novia Hermaniawati
NIM : 1147020048
Semester/ Kelompok : II.B/ 1
Tanggal Praktikum : 07 April 2015
Tanggal Pengumpulan : 14 April 2015
Dosen : Drs. H. Momi Sahromi
Asisten : Rahmat Taufiq M.A., S.Si
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015
PROTOPHYTA
I.
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan
·
Mahasiswa
mampu membuat preparat pada kultur
·
Mahasiswa
mampu mengamati jenis dan karakteristik dari protophyta
·
Mahsiswa
mampu mengetahui berbagai jenis protophyta
1.2
Dasar Teori
Banyak spesies ganggang terdapat sebagai sel tunggal yang dapat
berbetuk bola, batang, gada atau kumparan. Dapat bergerak atau tidak. Beberapa
koloni merupakan agregasi (kumpulanaa) sel-sel tunggal identik yang saling
melekat setelah pembelahan, yang lain-lain terdiri dari berbagai macam sel yang
berfungsi khusus. Yang lain lagi multiselular dan merukuran besar serta rumit
morfologinya. Algae, sebagaimana seperti protista eukariotik yang lain mengandung
nukleus yang dibatasi membran.
Benda-benda yang ada di dalamnya adalah pati dan bulir-bulir pati,
tetesan minyak dan vakuola. Setiap sel
mengandung satu atau lebih kloroplas, yang dapat berbentuk pita atau seperti
cakram-cakram diskrit sebagaimana yang terdapat dalam tumbuhan hijau. Di dalam
matriks kloroflas terdapat gelembung-gelembung pipih bermembran yang dinamakan
tilakoid. Membran tilakoid berisikan klorofil dan pigmen-pigmen pelengkap yang
merupakan situs reaksi cahaya pada fotosintesis. Algae motil dilengkapi flagela
yang dapat tunggal, berpasangan atau bergelombang di ujung anterior (depan)
atau posterior (belakang) selnya. Struktur-struktur lain yang dapat dijumpai
pada beberapa algae mencakup duri eksterior atau bonggol dan tungkai untuk
melekatkan diri pada suetu benda (Pelczar dan Chan, 2006).
Menurut Fritsch dalam Gupta (1981), alga mencakup semua
organisme yang dapat melakukan fotosintesis kecuali lumut dan tumbuhan
berpembuluh. Penampakan pigmen atau kloroplas dapat dijadikan dasar
pengelompokan variasi alga kedalam kelasnya. Perbedaan warna chloroplas ada
hubungannya dengan kondisi alami dan jumlah pigmen tambahan yang ada pada
selain pigmen utama yaitu klorofil yang berwarna hijau. Alga merupakan tumbuhan
yang hidup pada perairan laut. Alga berukuran besar tergolong dalam tiga
division yakni Chlorophvta
(alga hijau), Phaeophvta (alga coklat), Rhodophyta ( alga merah). Pigmen yang terdapat
pada alga merah dapat diketahui melalui proses ekstraksi dengan menggunakan
pelarut aseton, metanol, petrolium eter dan dietil eter, kemudian dianalisis
dengan menggunakan kromatografi lapis tipis dan diserap dengan
spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukan bahwa pigmen yang terdapat pada
alga merah K.alvarezii path umumnya adalah B-karoten, feofitin,violaxanthin dan
klorofil (Sunadi, 2000).
Habitat alga adalah ditempat yang berair, misalnya air sungai,
kolam, rawa,laut, tanah yang lembab, pohon dan sebagainya. Alga ditemukan
disumber air panas, disalju daerah dan puncak gunung yang tinggi, bahkan
diperairan yang mengandung boraks di lamongan juga ditemukan. Ganggang biru
termasuk prokariotik, warnanya hijau kebiruan karena cukup dominansinya pigmn
aden pikosianin. Cirri has yang lainya adalah lapisan glatinous yang membungkus
talus. Talus ganggang ini ada yang berupa sel tunggal, koloni, dan filament.
Ganggang uniseluler ada yang bergerak(motil) dengan bantuan bulu cambuk
(flagel). Misalnya Chalamydomonas.
Ganggang uniseluler yang tidak dapat bergerak misalnya Chlorella. Alga merupakan kelompok
tumbuhan rendah terdapat dua tipe sel baik yang bersifat prokariotik maupun
eukariotik. Pada sel prokariotik invaginasi membrane belum sempurna, oleh
karena itu tidak dilengkapi organela. Dengan demikian sel tanpa dilengkapi
plastida, mitokondria, inti, badan golgi, dan flagella. Hal ini berbeda dengan
alga yang bersifat eukariotik, telah dilengkapi organela tersebut. Sel
eukariotik dilindungi oleh dinding sel yang tersusun oleh polisakarida,
sebagian dibentuk atau disekresi oleh badan golgi. Membran plasma (plasmalema)
yang menyelubungi bagian sel (Sulitjiono, 2009).
Beberapa alga memiliki siklus
hidup dengan pergiliran generasi multi seluler haploid dan diploid. Beragam
siklus hidup telah berevolusi di antara alga coklat, alga merah, dan alga hijau
multiseluler. Siklus yang paling kompleks meliputi pergiliran generasi (altenation of generations), pergiliran bentuk
haploid multiseluler dan bentuk diploid multiseluler. (perhatikan bahwa kondisi
haploid dan diploid bergantian dalam semua siklus hidup seksual – gamet
manusia. Misalnya, adalah suatu tahap haploid- akan tetapi istilah pergiliran generasi hanya dipakai untuk siklus hidup yang
meliputi tahapan haploid dan diploid yang keduanya adalahorganisme
multiseluler). Individu diploid disebut saprofit karena saprofit menghasilkan
sel reproduktif yang dusebut spora (zoospora). Individu haploid disebut
gameterofit, yang dinamai menurut produksi gametnya. Pada kedua generasi saling
bergantian – mereka bergiliran menghasilkan satu sama lain. Spora yang
dilepaskan saprofit berkembang menjadi gameterofit, yang selanjutnya
menghasilkan gamet. Penyatuan dua gamet (fertilisasi, atau singami)
menghasilkan suatu zigot diploid, yang kan tumbuh menjadi suatu saprofit baru
(Campbell, 2002).
II.
METODA PERCOBAAN
2.1
Alat Dan Bahan
No
|
Alat
|
Jumlah
|
Bahan
|
Jumlah
|
1.
|
Objek
glass
|
1
buah
|
Kultur
protophyta dari air kolam mesjid UIN
|
1-3
tetes
|
2.
|
Cover
glass
|
1
buah
|
|
|
3.
|
Gelas
kimia 100 ml
|
1
buah
|
|
|
4.
|
Pipet
tetes
|
1
buah
|
|
|
2.2
Cara Kerja

![]() |
-
Disiapkan

![]() |
-
Diteteskan
pada objek glass
-
Ditutup
dengan cover glass
-
Diamati
dibawah mikroskop
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Foto
Pengamatan
|
Literatur
|
Keterangan
|
1.
Rivularia
![]()
Sumber :
(Dokumentasi pribadi, 2015)
Perbesaran :
4’ x 10’
|
![]()
Sumber : (Ferdinand dan Ariwibowo, 2008).
|
a.
Membran
plasma
|
2.
Volvox
sp
![]()
Sumber :
(dokumentasi pribadi, 2015)
Perbesaran :
4’ x 10’
|
![]()
Sumber : (Ferdinand dan Ariwibowo, 2008).
|
a.
Membran
plasma
|
3.
Hydrodictyon
sp
![]()
Sumber
: (dokumentasi pribadi, 2015)
Perbesaran
: 4’ x 10’
|
![]()
Sumber : (Ferdinand dan Ariwibowo, 2008).
|
a.
Membran
plasma
|
1.
Rivularia
|
2.
Vplvox sp
|
3.
Hydrodictyon sp
|
3.2
Pembahasan
Klasifikasi Volvox
sp :
Divisio
:
Chlorophyta
Kelas
: Chlorophyceae
Ordo
: Volvocales
Familia
: Volvocaceae
Genus
: Volvox
Spesies
: Volvox sp. (Prasetyo, 1967).
Volvox
merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni dan bergerak. Volvox hidup di air
tawar dan tiap sel mempunyai dua flagel dan stigma, bentuk koloni seperti bola
dengan jumlah sel 500 - 50.000 buah. Reproduksi secara aseksual dilakukan
dengan cara fragmentasi, sedangkan secara seksual dengan konjugasi. Alga
ini hidupnya berkoloni senobium yang terdiri atas satu lapis sel. Sel-sel
vegetatif dari senobium berflagel dua dan terbenam dalam lendir. Tiap sel dalam
senobium dihubungkan melalui benang-benang sitoplasma yang halus
(plasmodesmata). Reproduksi secara akseksual sel gonidia membelah
berulang-ulang membentuk sel anakan. Senobium terletak menggatung di dalam
koloni induk. Koloni senobium dengan adanya invaginnasi (pembalikan) melalui
bagian porus. Protoplasma memperoleh membran sel dan flagel, kemudian koloni
anakan dikeluarkan dari induknya. Secara seksual sel akan membentuk antheroid
di dalam anteridium. Sel berbentuk seperti kumparan dan flagel tipe isokon. Sel
dalam oogonia membesar dan kehilangan hubungan dengan protoplasma. Protoplasma
menjadi bulat dan terbentuk oosper. Oogonium masak dan terjadi fertilisasi,
antherezoid menembus koloni betina masuk ke dalam sel telur bagia dalam. Zigot
yang terbentuk tidak langsung berkecambah tetapi mengalami waktu istirahat
terlebih dahulu (Sulisetijono, 2009).
Klasifikasi Hydrodictyon sp :
Divisio
:
Chlorophyta
Kelas
: Chlorophyceae
Ordo
: Cholorococales
Familia
: Hydrodictyaceae
Genus
: Hydrodictyon
Spesies
: Hydrodictyon sp. (Prasetyo, 1967).
Hydrodictyon merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni tak
bergerak. Banyak terdapat di air tawar dan bentuk koloninya seperti jala.
Berkembang biak secara aseksual dengan spora dan fragmentasi, sedangkan secara
seksual dengan konjugasi (Sulisetijono, 2009).
Klasifikasi Rivularia :
Divisio : Chyanophyta
Class : Chyanophyceae
Ordo : Riullariales
Family : Rivullariaceae
Genus : Rivullaria
Spesies : Ripullaria sp . (Prasetyo, 1967).
Rivularia merupakan Chynobakteria yang berbentuk cambuk. Sel-sel
pada bagian pangkal ganggang labih besar daripada sel-sel ujungnya. Sel pertama
pada pangkal benang merupakan heterokista yang berfungsi sebagai alat pembiakan
(Ferdinand dan Ariwibowo, 2008).
IV.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa didapatkan 3 jenis
protophyta pada percobaan ini yaitu, volvox sp, Rivularia dan Hydroctyon
sp. Volvox merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni dan bergerak. Volvox
hidup di air tawar dan tiap sel mempunyai dua flagel dan stigma, bentuk koloni
seperti bola. Hydrodictyon merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni tak
bergerak. Rivularia merupakan Chynobakteria yang berbentuk cambuk
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
N.A, J.B.Reece & L.G. Mitchell. 2002. Biologi Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Ferdinand dan Ariwibowo.
2008. Biologi. Jakarta : PT Grafindo Media Pratama.
Pelczar dan Chan. 2006. Dasar-dasar Mikroteknik. Jakarta :
UI Press.
Prasetyo. 1967. Beberapa Genus Alga Air Tawar Sistematika
dan Deskripsi. Malang: FMIPA IKIP MALANG.
Sulisetijono.
2009. Bahan Serahan Alga. Malang: UIN Press.
Sunandi.
2000. Analisis Pigmen Alga. Riau: UIN Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar