LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
FOTOSINTESIS
Nama : Nurillah Novia Hermaniawati
NIM : 1147020048
Kelompok : 4 (empat)
Tanggal Pelaksanaan : 28 Oktober 2014
Tanggal pengumpulan : 04 November 2014
BIOLOGI 1.B
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014
FOTOSINTESIS
I.
PENDAHULUAN
A.
Tujuan
Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui proses fotosintesis dan
pengaruh biomassa terhadap proses fotosintesis.
B.
Dasar
teori
Kehidupan di bumi adalah kehidupan bertenaga surya. Kloroplas tumbuhan
menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia yang disimpan
dalam gula dan molekul-molekul organik lain. Perubahan ini disebut
fotosintesis. Fotosintesis memberikan makan hampir seluruh dunia kehidupan,
secara langsung maupun tidak. Organisme memperoleh senyawa-senyawa organik yang
digunakannya untuk mendapat energi dan rangka karbon melalui satu dari dua mode
utama : nutrisi autotrofik atau nutrisi heterotrofik. Autotrofik adalah pemberi
makanan sendiri (auto berarti sendiri, dan trophos berarti memberi makan).
Autrotrof mempertahankan hidupnya sendiri tanpa memakan apapun yang berasal
dari makhluk hidup. Autrotrof membiat molekul organiknya dari CO₂ dan
bahan mentah anorganik lain dari lingkungan. Organisme autrotrof adalah sumber
senyawa-senyawa organik untuk semua organisme non-autotrofik, sehingga dengan
alasan inilah autrotof disebut sebagai produsen biosfer oleh ahli biologi.
Sedangkan heterotrof memperoleh materi organiknya melalui mode nutrisi utama
kedua. Karena tidak mampu membuat makanannya sendiri, heterotrof hidup dari
senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh organisme lain (hetero berarti yang lain).
Heterotrof adalah konsumen di biosfer, bentuk paling jelas dari ‘pemberi makan
oleh makhluk lain’ ini terjadi ketika hewan memakan tumbuhan atau hewan lain.
Namun nutrisi heterotrof mungkin lebih samar. Beberapa heterotrof mengonsumsi
sisa-sisa organisme mati dengan cara meguraikan dan memakan sampah organik
seperti bangkai, feses, dan guguran daun. Organisme-organisme ini dikenal
sebagai dekomposer atau pengurai. Sebagian besar fungi dan dan banyak tipe
prokariota memperoleh nutriennya dengan cara ini. Hampir semua heterotrof,
termasuk manusia, sepenuhnya bergantung secara langsung maupun tidak langsung
kepada autotrof untuk memperoleh makanan dan untuk memperoleh oksigen, produk
sampingan fotosintesis (Champbell dkk, 2008).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses
ini menggunakan energi cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai
membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang
mengandung enzim-enzim yang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid.proses
fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, air (H₂O),
konsentrasi CO₂, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang
menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air,
dan karbondioksida (Salisbury, 1992).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan
sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu
penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi
cahaya alami adalah matahari,. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu
pigmen tertentu dengan bahan karbondioksida dan air. Cahaya matahari terdiri
atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang
berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis
dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan
variasi cahaya matahari yang pada daun
tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data yang
bervariasi antara daun tumbuhan sampel. Organisasi dan fungsi suatu sel hidup
bergantung pada persediaan energi yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini
tersimpan dalam molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya (Laktan, 2007).
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam
tanaman, algae dan cyanobacteria. Nama klorofil berasal dari bahasa Yunani
yaitu clorophyll (choloros=hijau) dan phyllon=daun. Fungsi klorofil pada
tanaman adalah menyarap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses
fotosintesis. Fotosintesis adalah proses perubahan zat anorganik H₂O
dan CO₂ oleh klorofil dengan bantuan cahaya/sinar matahari manjadi zat
organik karbohidrat. Reaksi pada fotosintesis dapat dituliskan pada persamaan
sebagai berikut (Heddy, 1990) :
6CO₂ + 12 H₂O +energi cahaya klorofil → C₆H₁₂O₆ +
6O₂ +6H₂O
Persamaan ini dihasilkan bahan organik yang mengandung energi kimia
potensial dan oksigen. Oleh karena itu, dalam fotosintesis, energi radiasi
cahaya diubah menjadi energi kimia dalam senyawa organik yang stabil (semacam
karbohidrat). Proses fotosintesis merupakan bagian penting dari kehidupan ,
karena :
1.
Sebagai
sumber energi bagi semua makhluk hidup.
2.
Pertumbuhan
dan hasil tumbuh dipengaruhi oleh kecepatan fotosintesis.
3.
Diperlukan
untuk sintesis berbagai senyawa organik yang diperlukan.
4.
Menyediakan
oksigen bagi kehidupan (Guritno, 1995).
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan. Tak terkecuali Hydrilla sp,
salah satu jenis tanaman hijau yang hidup di air. Proses pembuatan makanan pada
tumbuhan hijau biasa disebut fotosintesis. Karena itu fotosintesis dapat
diartikan dengan suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi
pada daun dengan bantuan cahaya matahari (Kimball, 1992).
II.
Alat
Dan Bahan
No
|
Alat
|
Jumlah
|
Bahan
|
Jumlah
|
1.
|
Erlenmeyer
|
1 buah
|
Gabus
berlubang
|
1 buah
|
2.
|
Pipa kapiler
berskala
|
1 buah
|
Tanaman
hydrilla
|
1 buah
|
3.
|
Penggaris
|
1 buah
|
Vaselin
akuades
|
1 buah
|
4.
|
stopwatch
|
1 buah
|
Akuades
|
1
buah
|
III.
Metode
Ker
Erlenmeyer
|
Letakkan pada tempat yang terkena sinar matahari dan
yang terkena sinar lampu + amati percepatan, lalu ulangi percobaan tersebut
dengan berat yang berbeda.
|
Perangkat
percobaan
|
Tutup lubang gabus dengan vaselin
|
Gabus
|
Isi
dengan air akuades sampai penuh + masukkan tanaman Hydrilla 5 gr + tutuplah
erlenmeyer dengan sumbat gabus +pasang pipa kapiler
|
Erlenmeyer
|
IV.
Hasil
Pengamatan
Percobaan di dalam ruangan dengan menggunakan cahaya lampu
Waktu
|
5
gram
|
10
gram
|
15
gram
|
5
menit
|
0,03
|
0,14
|
0,1
|
10
menit
|
0,03
|
0,22
|
0,21
|
15
menit
|
0,0525
|
0,34
|
0,28
|
20
menit
|
0,0925
|
0,46
|
0,36
|
Percobaan
di luar ruangan degan menggunakan cahaya matahari
waktu
|
5
gram
|
10
gram
|
15
gram
|
5
menit
|
0,045
|
0,14
|
0,02
|
10
menit
|
0.5
|
0,18
|
0,04
|
15
menit
|
0,5
|
0,23
|
0,1
|
20
menit
|
0,5
|
0,33
|
0,25
|
V.
Pembahasan
Klasifikasi tanaman Hydrilla :
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu/monokotil)
Sub kelas : Alismatidae
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata
Tanaman
Hydrilla mampu menyerap spektrum warna biru dari cahaya matahari maupun
cahaya lampu
VI.
Kesimpulan
Proses fotosintesis membutuhkan cahaya, karena jika tidak terdapat
cahaya maka proses tersebut akan terhambat. Semakin tinggi intesitas cahaya
semakin banyak ATP yang terbentuk, sehingga akan mempercepat fotosintesis.
Sedangkan intesitas cahaya yang terlalu rendah akan memperlambat laju
fotosintesis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar